Satu RT di Pamusian Dikarantina

- Minggu, 29 Maret 2020 | 12:22 WIB
Salah satu sudut di Pamusian.
Salah satu sudut di Pamusian.

WALI Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, memutuskan untuk melakukan karantina massal bagi warga RT 3, Pamusian, Tarakan Tengah. Keluar masuknya warga di kawasan tersebut akan dibatasi hingga dipastikan aman.

 “Kami akan melakukan karantina parsial, itu yang sudah kami lacak dan sedang kami tetapkan di RT 3 tentang beberapa tindakan yang dilakukan hari ini (kemarin). Ada penyemprotan massal, screening (pemeriksaan), kemudian diputuskan pembatasan parsial khusus di RT 3,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Dokter ini. Tak hanya itu, pemerintah juga tengah melakukan pelacakan pasien Covid-19.

 “Dalam penanganan ini, kami serahkan kepada Dandim (Kodim 0907), Kapolres (Polres Tarakan) dan RT (rukun tetangga) setempat,” ujarnya. Karantina dilakukan selama 14 hari, namun pemerintah akan menghitung kembali masa karantina yang pas untuk kawasan tersebut. Sembari memeriksa masyarakat yang sering berkontak dengan pasien.

Di lokasi tersebut juga terdapat salah satu gereja. Berdasarkan hasil komunikasi Khairul dengan pihak gereja, pendeta tersebut menyatakan bahwa selama ini pendeta memimpin jemaat, pendeta tersebut tidak pernah melihat warga yang kini statusnya positif.

 “Misalnya ternyata pasien pernah ke sana untuk beribadah dalam kurun waktu 3 Maret sampai 15 Maret 2020, maka semua jemaat di situ kita cari satu per satu. Tapi mudah-mudahan tidak,” tegasnya.

Khairul merasa tak perlu untuk sementara waktu mengetahui tentang jumlah jemaat gereja tersebut. “Ini akan kami lacak secara meluas. Apalagi katanya pas dirawat di rumah sakit, banyak yang kunjungi karena dengan status PDP, tapi enggak dimasukkan ke ruang isolasi. Bahkan ada keluarga dari Malinau yang mengunjungi. Padahal kalau PDP ini sudah ada standarnya,” tuturnya.

Meski begitu, Khairul tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam hal ini. Namun berdasarkan informasi tersebut, pemerintah juga akan melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang mengunjungi pasien tersebut ketika sedang dirawat di rumah sakit.

 “Semestinya teman-teman di lapangan sudah menerapkan prosedur standar operasional (SOP). Kalau sudah begini? Siapa yang bisa menjamin? Ini yang agak kami sesalkan. Tapi mudah-mudahan kejadian ini tidak berulang, sebab akan menyulitkan. Tapi saya tidak menyalahkan siapa-siapa ya,” tuturnya.

 “Inilah peran RT. Apalagi kami sudah membentuk RT siaga, yang bertugas untuk mengawasi orang yang baru masuk untuk dipantau karena tangan, mata dan telinga kami tidak sampai di situ. Makanya harapan kami RT yang mengawasi itu,” ucapnya.

Khairul menyatakan bahwa potensi Tarakan cukup terbuka untuk mendapatkan pasien dengan positif Covid-19, pernyataan tersebut telah lama ia sampaikan. Sehingga jika masyarakat tidak bersikap lebih perhatian, maka akan rentan terkena Covid-19.

 “Makanya dulu Tarakan statusnya hanya harap-harap cemas, karena ada 6 status PDP. Tapi sekarang sudah positif. Ini yang sejak lama saya sampaikan,” pungkasnya.  Lingkungan RT 03, Pamusian kemarin terlihat sepi dari biasanya. Ketua RT 03 Pamusian, Amarullah membenarkan salah seorang warganya yang terjangkit Covid-19. Meski demikian, ia mengakui jika salah satu warganya tersebut telah berusia lanjut.  “Iya benar warga di sini. Saya juga kaget baru tahu kabar itu tadi pagi,” ujarnya  (27/3). Dirinya tidak ingin berkomentar lebih jauh dari pengamatannya kepada warga tersebut. Sebagai ketua RT ia mengaku tidak begitu akrab kepada warga yang dimaksud.

 “Saya belum bisa banyak berkomentar. Tapi yang jelas itu memang warga saya RT 03. Sudah tua orangnya sudah punya cucu. Yah mungkin juga kan sebelumnya kondisi kesehatan beliau juga sudah menurun karena faktor usia,” tuturnya.

Meski begitu, ia tetap berupaya untuk menenangkan warganya agar tidak panik dan tetap berada di dalam rumah.  “Setelah warga mengetahui, semua warga mengkarantina diri di rumah masing-masing. Tadi pagi juga saya sudah imbau kepada warga untuk tidak keluar rumah kecuali ada keperluan penting. Tadi sudah dilakukan disinfektan. Kalau keluarganya (penderita) juga melakukan isolasi di rumahnya. Kami berharap tidak ada yang positif lagi setelah ini,” tuturnya.

WARGA JANGAN PANIK

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X