Periksa Suhu Tubuh hingga Penyemprotan di Speedboat

- Sabtu, 21 Maret 2020 | 08:52 WIB
SETRILISASI: Petugas melakukan penyemprotan cairan pembunuh bakteri di dalam speedboat reguler yang baru nyandar di Dermaga Kayan II Tanjung Selor kemarin.
SETRILISASI: Petugas melakukan penyemprotan cairan pembunuh bakteri di dalam speedboat reguler yang baru nyandar di Dermaga Kayan II Tanjung Selor kemarin.

Langkah prima terus dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk melakukan penanganan dan antisipasi mewabahnya virus corona atau Covid-19 di provinsi termuda Indonesia ini.

 

IWAN KURNIAWAN, Tanjung Selor

 

TAK hanya melakukan penanganan terhadap orang-orang yang dinyatakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara bersana Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan juga melakukan beberapa langkah lain.

Berdasarkan pantauan Radar Kaltara di lapangan, upaya antisipasi yang dilakukan itu mulai dari pemeriksaan suhu tubuh menggunakan alat thermal gun hingga penyemprotan terhadap sejumlah speedboat reguler yang tiba di Dermaga Kayan II Tanjung Selor.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltara, Agust Suwandy mengatakan, penyemprotan di bagian dalam speedboat yang mulai dilakukan kemarin (19/3) menggunakan klorsept atau bahan pembunuh bakteri sejenis kaporit.

“Untuk di awal-awal ini kami bergerak dulu dari pemerintah untuk melakukan antisipasi Covid-19 di transportasi umum laut dan sungai,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan penyemprotan tersebut.

Tapi, untuk ke depan, pihaknya mengimbau kepada para pemilik speedboat agar melakukan penyemprotan cairan pembunuh bakteri di armada speedboat-nya secara mandiri. Itu sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk mengantisipasi mewabahnya Covid-19 di provinsi ke-34 ini.

Apalagi, bahan anti bakteri yang digunakian untuk penyemprotan ini juga tidak sulit didapatkan. Dalam hal ini, tinggal seperti apa campurannya untuk disinpektan sehingga kemudian bisa digunakan untuk mematikan kuman-kuman yang menempel.

Dijelaskannya, reaksi dari penyemprotan ini bertahannya tentatif. Penyemprotan dilakukan setelah penumpang keluar, tentu secara otomatis saat penumpang baru masuk lagi, maka potensi adanya bakteri menempel kembali pasti ada.

“Tapi untuk ketahanan dari virus ini tidak menentu. Karena itu akan dilihat dari tingkat kelembapan di dalam speedboat itu,” kata pria yang dipercaya sebagai Juru Bicara (Jubir) Kewaspadaan Covid-19 Kaltara ini.

Dalam hal ini, Covid-19 akan bertahan lebih lama di tempat yang tingkat kelembabannya tinggi dibandingkan dengan tempat yang kering atau panas. Karena, di tempat yang kering dan panas, virus ini akan lebih cepat hilang.

“Tapi virus ini sebenarnya jika kita cuci tangan pakai sabun atau sekalian mandi, maka dia akan hilang. Jadi, di sini tinggal seperti apa caranya kita untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat,” tuturnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X