8 WNI Positif Corona di Sabah, Penyeberangan Internasional Lumpuh

- Kamis, 19 Maret 2020 | 15:21 WIB
PELABUHAN SEPI: Pasca lockdownyang dilakukan Malaysia, aktivitas penyeberangan internasional di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan lumpuh total, kemarin (18/3).
PELABUHAN SEPI: Pasca lockdownyang dilakukan Malaysia, aktivitas penyeberangan internasional di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan lumpuh total, kemarin (18/3).

TAWAU- Kepala Konsulat RI Tawau Sulistijo Djati Ismojo mengatakan, di Sabah tercatat 8 orang yang yang dikonfirmasi merupakan WNI positif Covid-19. Sedang 2 orang lainnya masih belum diketahui paspornya.

“Kami masih menelusuri karena ini tidak mudah, karena yang bisa kami kontak hanya otoritas RS, di mana mereka dirawat. Itu pun enggak bisa detail,” ungkapnya. Namun berdasarkan hasil komunikasi pihaknya, tercatat WNI yang positif Covid-19 masih terbilang stabil. Diketahui sebelumnya WNI tersebut merupakan peserta jamaah tablig.

“Tinggalnya tersebar, tidak hanya di Tawau saja. Kami juga belum bisa dapat info, apa pekerjaan mereka juga belum bisa kami konfirmasi,” ujarnya. Dari 10 orang WNI yang terinfeksi Covid-19, 3 di antaranya merupakan perempuan. Namun satu memiliki paspor, sedang dua lainnya belum diketahui memiliki paspor atau tidak sehingga perlu diverifikasi. Disinggung soal perdagangan Kaltara-Tawau yang diprediksi akan lumpuh sementara, Djati menyatakan perdagangan masih tetap terbuka.

“Kalau barang-barang dimaksud diangkut dengan kapal feri yang jelas enggak bisa masuk lagi. Terkait kapal feri yang ditutup jalurnya kami upayakan dibuka beberapa hari untuk fasilitasi WNI pelawat yang mau balik ke Tarakan dan Nunukan,” tegasnya.

 

DI NUNUKAN

DI Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan, tidak terlihat adanya aktivitas penyeberangan. Padahal di Tawau, Malaysia masih banyak warga negara Indonesia (WNI) yang ingin pulang ke Indonesia. Namun tidak adanya izin pengoperasian kapal dari pihak otoritas pelabuhan di Tawau, Malaysia, WNI yang hendak kembali ke Indonesia pun batal berangkat.

Kepala Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) pada Imigrasi Kelas II Nunukan, Karel membenarkan.  “Padahal ada 1 kapal fery dari Nunukan yang sudah bermalam di Tawau, tapi tetap tidak bisa beroperasi karena tidak ada izin,” ujar Karel ketika diwawancarai kemarin (18/3).

Meski begitu, permintaan ke pihak Malaysia untuk pemulangan WNI di Tawau tersebut sudah disampaikan melalui surat. Sebab, ada puluhan WNI yang ingin pulang ke Nunukan dan Tarakan. Pertimbangan banyaknya WNI tersebut membuat pihak agen kapal Indonesia di Tawau mendesak pemulangan.

“Tinggal tunggu kebijakan saja. Informasinya keputusannya malam ini (tadi malam). Nanti kami infokan lagi jika ada perkembangan,” janji Karel.

Dikonfirmasi mengenai lockdown Malaysia, Kepala Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Sulistijo Djati Ismojo juga membenarkan. Setelah pengumuman resmi lockdown dilakukan, tidak ada lagi aktivitas keluar masuk manusia. Kecuali warga Malaysia dari luar negeri.

“Informasinya demikian, ditutup. Tidak boleh masuk, tidak boleh keluar,” ujar Djati kepada pewarta harian ini.

WNI yang tidak dapat izin kembai ke Indonesia dilarang melintas memang sudah diberlakukan Rabu (18/3). Tidak ada toleransi lagi untuk keluar masuknya orang dari Malaysia.

Terpisah, H. Darwin, Pengelola kapal ferr Nunukan–Tawau mengatakan, dampak diberlakukannya lockdown memengaruhi pengoperasian. Dirinya sendiri mengakui penumpang berstatus wisatawan, tidak diizinkan masuk ke Malaysia, kecuali warga negara (WN) Malaysia yang hendak kembali ke Malaysia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Bulungan Masih Defisit 10 Ton Beras

Jumat, 10 Mei 2024 | 12:25 WIB

Debit Air Sungai Lumbis di Nunukan Sempat Naik

Jumat, 10 Mei 2024 | 09:41 WIB

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X