“Bila sudah terjadi penurunan produksi dan distribusi, otomatis memengaruhi penurunan terhadap permintaan barang,” ujarnya.
Tentu bila hal tersebut terjadi sangat merugikan kegiatan perekonomian Indonesia.“Kerugiannya hanya dalam jangka waktu pendek saja, berbeda bila tidak melakukan lockdown, akan berdampak buruk pada sektor ekonomi jangka menengah dan jangka panjang,” tuturnya.
Dampak buruk yang dirinya maksud tidak lain biaya yang dikeluarkan untuk memulihkan masyarakat yang terkena Covid-19, belum lagi waktu pemulihan agar masyarakat yang terkena Covid-19 bisa sehat kembali.
“Kita ketahui sendiri Covid-19 ini penularannya cukup cepat, sehingga perlu ada jalan untuk memutuskan rantai penularannya, salah satunya dengan lockdown, bila tidak menggunakan lockdown.Setiap harinya pasti akan terjadi penambahan kasus Covid-19 dan butuh waktu dan biaya lagi untuk memulihkannya,” tuturnya.
Salain membebani dalam hal pembiayaan kesehatan yakni pengobatan dan pemulihan pada pasien yang terkena Covid-19, hal tersebut juga berdampak pada masyarakat yang mana tidak bisa lagi bekerja karena fokus untuk pengobatan dan memulihkan dirinya untuk dapat bekerja lagi.Hal tersebut tentunya memakan waktu yang cukup lama sehingga secara tidak langsung hal ini dapat berdampak pada perekonomian.
“Bagaimana bila orang tersebut bekerja di sektor yang berhubungan dengan perekonomian, apakah itu kegiatan produksi atau distribusi, otomatis bila ditinggalkan karena fokus penyembuhan tentu berdampak pada perekonomian,” ujarnya.