Pendekatan Gerdema Dinilai Sangat Tepat

- Kamis, 12 Maret 2020 | 12:28 WIB
SAMPAIKAN ARAHAN: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si saat menyampaikan sambutan dan arahan pada pembukaan Forum OPD Kabupaten Malinau, Selasa (10/3) di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau. FOTO: IST
SAMPAIKAN ARAHAN: Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si saat menyampaikan sambutan dan arahan pada pembukaan Forum OPD Kabupaten Malinau, Selasa (10/3) di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau. FOTO: IST

MALINAU — Model pembangunan dengan program Gerakan Desa Membangun (Gerdema) dinilai sangat tepat untuk menyentuh langsung pembangunan di tengah-tengah rakyat hingga ke desa dan Rukun Tetangga (RT). Sebab, Gerdema merupakan program yang sepenuhnya memberi kepercayaan kepada rakyat. Untuk menekankan itu, dalam acara pembukaan Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si memberi penekanan khusus kepada OPD-OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau. “Stressing-nya begini, kita masih pada tingkat mengubah paradigma. Karena paradigma pembangunan selama ini normatifnya kan perencanaan daerah itu dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda). Sekarang kita lebih stressing lagi, karena kita ingin konsisten melaksanakan dan mewujudkan apa yang namanya pembangunan nasional itu,” ujar Bupati Malinau Yansen TP saat diwawancara usai pembukaan Forum OPD yang dilaksanakan di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau, Selasa (10/3). Ditegaskan bupati, tujuan pembangunan nasional itu seragam sampai ke daerah-daerah. Kemudian, sesuai kondisi daerah, maka dibuatlah visi misi daerah. Dan itu tujuannya tidak lain adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Nah bagaimana itu bisa terwujud di Malinau, maka pendekatan dengan model Gerdema-lah yang dirinya anggap tepat di Bumi Intimung. “Pendekatan Gerdema ini sangat tepat. Gerakan Desa Membangun, di dalam desa itu ada RT-RT. RT-RT ini yang membawahi masyarakat. Nah kalau kita bicara tujuan nasional mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, ada 80 ribu ada di Malinau, ada sekian ratus ada di RT-RT,” katanya. Artinya, lanjut Bupati, apa yang Pemkab Malinau, terlebih apa yang OPD-OPD buat, semuanya harus bisa menyentuh masyarakat di RT. “Itu logika sederhana. Bagaimana (pembangunan) sampai? Nah ini strateginya. Strategi dasarnya perencanaan itu harus mulai dari bawah. Dari siapa yang punya harapan. Harapan itu ada di masyarakat. Bukan di pemerintah,” tegasnya. Sebagai pemerintah, kata Yansen, pemerintah harus paham dan mengerti apa maunya rakyat. Yaitu, mengambil pembangunan melalui perencanaan desa. Namun, perencanaan desa itu bukan desa yang melakukan perencanaan, tapi RT. “RT ini yang menjadi bahan baku perencanaan desa dan desa mensinkronkan,” ucapnya. (ags/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X