Masker Masih Langka

- Rabu, 11 Maret 2020 | 11:59 WIB
IFRANSYAH/RADAR TARAKAN/LANGKA:Seorang karyawan apotek menunujukan masker yang dijual terbatas ditarakan,selasa (10/3)
IFRANSYAH/RADAR TARAKAN/LANGKA:Seorang karyawan apotek menunujukan masker yang dijual terbatas ditarakan,selasa (10/3)

TARAKAN - Hingga saat ini stok masker di Kota Tarakan masih langka. Sejumlah apotek mengaku masih kekosongan alat untuk mengurangi risiko kuman itu. Misalnya pada apotek Kimia Farma di Jalan Mulawarman, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat.

Wandi (25) salah seorang petugas apotek mengaku sejak 2 minggu tidak lagi menjual masker. Hal itu disebabkan karena meroketnya harga masker di distributor. Dengan kondisi tersebut, sehingga pihaknya memilih tidak menjual masker sampai harga masker kembali normal.

"Tidak ada, sudah 2 minggu tidak ambil stok. Karena harga jauh dari harga normal. Daripada nanti dikira mematok harga seenaknya. Bagus tidak jual dulu sampai harganya normal," tukasnya, kemarin (10/3).

Sementara itu, hal serupa juga terlihat pada apotek L'Mas di Jalan Kamboja, Kelurahan Karang Anyar. Raden (23) seorang petugas apotek mengaku pihaknya sudah tidak menjual masker sejak adanya pemberitaan kenaikan harga masker. "Sekitar 2 mingguan sudah tidak jual. Karena takutnya pas ngambil terus harganya kembali normal kan tidak mungkin kami jual harga segitu. Kalau dijual harga segitu juga tidak akan laku," tuturnya.

Salah satu apotek di Markoni, di Jalan Pattimura Kelurahan Pamusian juga tak lagi menjual masker. Lina sang pemilik apotek mengaku stok masker habis sejak adanya 2 warga Indonesia terjangkit virus corona di Depok.

"Pada awal merebaknya corona di Tiongkok itu sebenarnya pembeli masker normal saja, biasa orang beli cuma 1-2 saja. Tapi setelah mulai presiden mengumumkan masuknya corona di Indonesia, di situ mulai banyak orang yang membeli," ujarnya, kemarin.

Lanjutnya, meski laris namun setelah semakin mahal pihaknya enggan menyetok lagi. Dengan mahalnya harga masker pada distributor, ia mengkhawatirkan adanya dugaan masyarakat terhadap apotek yang memainkan harga.

"Pas awal munculnya berita ada warga Depok yang diumumkan kena corona saya masih sempat jual. Waktu itu harganya sudah Rp 40 ribu. Langsung habis hari itu juga, pas mau mengambil lagi harganya sekarang di distributor sudah Rp 18p ribu. Kalau dijual pasti kan dj atas harga itu, takutnya orang nanti pikir kita yang mainkan harga. Bagus sekalian jangan dulu lah,"ucapnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, penanggung jawab PT Sumber Rejeki Medika Jaya yang menjadi salah satu distributor masker di Kaltara, Mursalim mengungkapkan, saat ini stok masker sedang mengalami kekosongan. Meski demikian, saat ini ia membatasi pembelian masker pada apotek yaitu sebanyak 2 boks saja. “Untuk saat ini masker kosong, kami pesan rutin ke pabrik. Cuma memang kami tidak banyak dapat stok. Kami juga membatasi stok masker ke semua mitra, yang hanya bisa mengambil maksimal 2 boks, 1 boks ini isinya 50 pcs. Agar semua tersalurkan," tukasnya.

Ia menjelaskan, di Kota Tarakan sedikitnya terdapat puluhan mitra seperti apotek hingga outlet yang mendapatkan distribusi oleh perusahaannya. “Kelangkaan ini juga membuat kami tidak bisa mendapatkan banyak dari pabrik, dulunya banyak sekarang cuma sedikit, yang terakhir kita pesan 600 sekitar seminggu lalu tapi yang datang Cuma 160 boks,” katanya.

Lanjutnya, hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan kapan stok masker kembali masuk. “Kami belum pastikan datangnya pesanan kami. Kami sudah melalukan pemesanan yang menggunakan ekspedisi laut dari minggu lalu. Estimasinya juga belum pasti soalnya bergantung cuaca  kadang satu sampai 2 bulanan lah," ucapnya.

Ia menerangkan, sejauh ini harga masker dari pabrik per boks mencapai Rp 100 ribu. Sedangkan untuk harga, ia menegaskan saat ini belum ada kenaikan. “Kami kasih ke mitra itu Rp 150 ribu, sudah termasuk PPN. Untuk kebijakan kenaikan kami usahakan tidak ada kenaikan lagi," pungkasnya. (*/zac/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X