Dinkes Akan Lakukan TTX

- Rabu, 11 Maret 2020 | 11:19 WIB
CEK KESIAPAN: Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kaltara Ibramsyah Amirudin menguji fungsi salah satu fasilitas di ruang isolasi RSUD Tarakan, kemarin (9/3).
CEK KESIAPAN: Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kaltara Ibramsyah Amirudin menguji fungsi salah satu fasilitas di ruang isolasi RSUD Tarakan, kemarin (9/3).

TANJUNG SELOR – Tingkat kewaspadaan terhadap virus corona atau Covid-19 tidak hanya dilakukan di tingkat pusat. Sebab, kewaspadaan terhadap virus baru itu juga harus dilakukan di tingkat daerah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Achmad Yurianto mengatakan, sebenarnya hal yang terpenting untuk dilakukan di daerah bukan bagaimana menangani Covid-19. Karena hal yang terpenting yang harus dilakukan yakni bagaimana mencegah agar tidak terkena.

“Yang harus paham, penyakit Covid-19 ini seperti penyakit influenza. Ya, pastinya semua orang sudah tahu cara mencegah penyakit influenza,” ungkap Yurianto kepada Radar Kaltara melalui sambungan telepon, Senin (9/3).

Hal pertama yang harus dilakukan yakni menghindari orang yang sedang sakit. Kemudian jika ada yang sakit sebagainya menggunakan masker agar tidak menular ke orang lain saat bersin maupun batuk. “Jadi yang pakai masker itu hanya orang sakit,” bebernya.

Selain itu, masyarakat juga harus meningkatkan kesadaran untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan tetap menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup aktivitas cukup. Kemudian pola hidup sehat. “Itu mutlak dilakukan, dan itu harus dibudayakan,” sebutnya.

Untuk pengawasan di pintu masuk hingga saat ini diakui pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI itu masih terus dilakukan, baik transportasi darat, laut maupun udara. “Semua pintu masuk masih terus kami pantau,” bebernya.

Lebih lanjut dikatakan, sejak 30 Desember sampai 9 Maret 2020, terdapat 543 orang yang diperiksa dari 46 rumah sakit (RS) di 23 provinsi. Hasilnya, sebanyak 487 orang negatif (188 orang anak buah kapal kru kapal world dream), 6 kasus konfirmasi positif Covid-19 dan 50 sampel masih dalam pemeriksaan.

“Kasus 1 merupakan kontak erat dari WN (warga negara) Jepang yang menjadi kasus konfirmasi ke-24 di Malaysia. Kasus ke 2, 3, 4, dan 5 merupakan kontak erat dari kasus 1. Dari lima kasus tersebut, 3 kasus dari Kota Depok, Jawa Barat dan 2 kasus dari DKI Jakarta. Kasus keenam merupakan anak buah kapal kru kapal Diamond Princess. Enam kasus konfirmasi tersebut dalam perawatan dan dalam kondisi membaik,” sebutnya.

Bahkan keenam kasus itu tidak nampak seperti orang sakit berat dan tanpa keluhan. Penanganan medis keenam kasus ini juga tidak menggunakan infus maupun oksigen. “Yang menjadi masalah keenam kasus ini masih positif, jadi masih dilakukan penanganan medis agar tidak menyebar ke mana-mana,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Bulungan, drg. Imam Sujono mengatakan, pekan lalu Dinkes Bulungan telah menggelar rapat koordinasi lintas sektor. “Nah, dari hasil rapat itu kami akan melakukan TTX (table top exercise). Jadi melalui TTX itu kami akan melakukan simulasi dalam ruangan,” kata Imam kepada Radar Kaltara kala ditemui di kantor Bupati Bulungan, Senin (9/3).

Jika nantinya ada yang ditemukan suspect (diduga) atau positif Dinkes sudah membuat simulasi siapa di mana berbuat apa. Selain itu pihaknya juga mengaku telah menggelar rapat di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor. “Rapat itu kami lakukan untuk melakukan simulasi di lapangan,” kata Imam.

Kemungkinan simulasi itu akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Dan simulasi itu akan dilakukan di RSD. “Di Bulungan kami juga sudah melakukan kegiatan surveilan terhadap empat mahasiswa yang pulang dari Cina,” bebernya.

Selain itu ada juga 37 pegawai dari PT MEX yang sudah dilakukan pemantauan dan telah melewati masa inkubasi selama 14 hari. “Aman, karena sudah melalui masa inkubasi selama 14 hari. Insyaallah, kalau untuk surveilan sudah aman,” sebutnya.

Menyoal pengawasan pintu masuk ke Bulungan, Imam menyampaikan, di Pelabuhan Kayan II sebenarnya sudah dilakukan di Kota Tarakan. Untuk di Bandara Tanjung Harapan sekarang ini sudah dipasang alat thermal scanner atau pengukur suhu tubuh.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X