Dua Penderita Baru Lebih Stabil

- Senin, 9 Maret 2020 | 10:06 WIB
ANTISIPASI: Petugas medis memeriksa suhu tubuh seluruh calon penumpang di Stasiun Madiun, kemarin (8/3).
ANTISIPASI: Petugas medis memeriksa suhu tubuh seluruh calon penumpang di Stasiun Madiun, kemarin (8/3).

PEMERINTAH mengumumkan ada dua lagi warga negara Indonesia (NWI) yang positif terpapar virus corona. Sehingga total pasien positif Covid-19 yang saat ini ada di Indonesia menjadi 6 orang.

Kasus pasien 5 dan 6 dinyatakan positif, Minggu (8/3). Kasus 5 adalah kasus yang berasal dari Jakarta dalam acara klub dansa. Sementara untuk kasus 6 adalah pasien dari kapal Diamond Princess.

“Kita menambah lagi dua kasus positif lagi. Ini hasil kasus lanjutan tracing kluster (pelacakan) Jakarta. Bahwa yang bersangkutan confirmed Covid-19,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, Minggu (8/3).

Kedua kasus baru ini berjenis kelamin laki-laki. Kedua kondisinya sejauh ini masih stabil. “Kondisi dua-duanya stabil, tidak ada infuse, tidak demam, dan tidak pilek. Jadi kondisinya dalam keadaan baik,” kata Yurianto.

Kasus 6 atau pasien 6 adalah berasal dari kapal Diamond Princess yang sempat bersandar di Yokohama, Jepang. Kapal itu memang dinyatakan sebagai episentrum baru karena penularannya mencapai 15 persen.

“Kasus pasien 6 adalah impor case yang dia dapatkan di Jepang sebagai ABK di Diamond Princess,” katanya.

Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Kasus pasien 6 sebelumnya memang sudah dicurigai dari 68 penumpang lainnya karena sudah menunjukkan gejala mirip Covid-19 dan akhirnya dinyatakan positif.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau kepada umat muslim agar membawa sajadah atau alas untuk sujud lainnya secara mandiri ketika hendak salat sebagaimana yang juga dianjurkan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Hal itu bertujuan untuk menghindari adanya potensi penularan virus Corona (Covid-19), juga kuman atau bakteri jahat lain yang dapat merugikan tubuh saat melakukan salat, terutama pada saat sujud.

Menurut Doni, ada potensi terjadi penularan dari tempat sujud umat muslim ketika melakukan ibadah, khususnya apabila hal itu di masjid di tempat-tempat umum. Oleh karena itu, Doni meminta agar umat muslim selalu membawa perlengkapan salat secara mandiri.

“Kita semua tahu, saat sujud mulut dan hidung kita bersentuhan dengan tempat sujud. Kalau ada orang kena penyakit, virusnya nempel. Satu jam kemudian ada yang salat di tempat yang sama, bisa menular,” kata Doni kemarin (8/3)

Selain itu, untuk lebih meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat beribadah di masjid atau musala yang berada di tempat umum, petugas dewan masjid bersama takmir masjid juga diimbau untuk selalu memperhatikan sanitasi.

Hal yang bisa dilakukan di antara adalah menjaga kebersihan lantai masjid/musala dengan cairan disinfektan. Menjaga kebersihan karpet dan alas salat secara rutin/konstan menggunakan vacum cleaner/alat pembersih lain sangat dianjurkan. “Selain itu jemaah yang sedang batuk, demam dan mengalami gejala seperti flu agar beribadah di rumah hingga sembuh,” imbau Doni.

Di samping itu, tempat wudu juga perlu sesekali dibersihkan dengan disinfektan. Doni juga berharap para takmir masjid ikut mengawasi penyebaran serta penularan virus Covid-19 dan tanggap dengan melaporkan apabila ada masyarakat yang dicurigai terdampak di lingkungan masjid/musala.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X