“Tidak semua batuk, pilek dan panas kita curigai gejala corona. Tapi dilihat dulu sebelumnya dari negara terjangkit kah, atau kontak dengan orang terjangkit kah. Sebelumnya kan ada dicurigai, tapi hasilnya menunjukkan negatif,” terangnya kepada Radar Tarakan, kemarin (4/3).
Dia menjelaskan, pasien yang dicurigai tersebut akan diambil sampelnya selama 2 hari berturut-turut. Sampel tersebut dikirim ke Jakarta, dan butuh waktu sekitar seminggu untuk mengetahui hasilnya.
“Sebenarnya 2 hari saja sudah jadi (keluar hasilnya), tapi kan kendalanya di pengiriman. Karena kami harus kirim ke Jakarta dulu,” lanjutnya.
Dalam situasi genting ini, dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Apalagi berburu masker. Sejatinya masker ini diperuntukkan bagi orang sakit, agar tidak menularkan ke orang sekitarnya.
“Jadi orang sehat tidak perlu memakai masker. Masker itu untuk orang sakit, supaya tidak menularkan virus ke sekitarnya,” katanya.
Masyarakat Kaltara cukup waspada dengan menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Entah itu rutin cuci tangan, makan makanan yang sehat, istirahat yang cukup, minum vitamin dan rajin berolahraga.