KSOP Periksa Korban Selamat Laka Speedboat

- Selasa, 3 Maret 2020 | 15:37 WIB
PENCARIAN DILANJUTKAN: Sejumlah tim gabungan SAR yang melakukan proses pencarian, kemarin (2/3).
PENCARIAN DILANJUTKAN: Sejumlah tim gabungan SAR yang melakukan proses pencarian, kemarin (2/3).

TARAKAN - Sebagai upaya mencari tahu penyebab kecelakaan laut (lakalaut) yang terjadi di sekitar Pulau Baru pada Kamis (27/2), Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan akan melakukan pemeriksaan terhadap Anto yang merupakan korban selamat dalam peristiwa tersebut.

Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli pada KSOP Tarakan Syahruddin mengatakan pemeriksaan itu terkait kronologi kecelakaan.

Pemeriksaannya untuk menggali informasi kronologis lakalaut tersebut,” tuturnya, terangnya (2/3).

Dalam peristiwa lakalaut tersebut, dari tiga orang yang sempat hilang, dua diantaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yakni Saifullah dan Acco, sementara satu orang lainnya yakni bernama Suffu hingga saat ini masih dalam pencarian oleh Tim Search and Rescue (SAR) gabungan.

Sejauh ini dari informasi yang kami dapatkan, sebelum terjadi lakalaut, mesin speedboat yang dinaiki keempatnya mengalami mati mesin di sekitar Pulau Baru, setelah itu terjadi lakalaut. Kemudian speedboat yang dinaiki keempatnya terbalik akibat dihantam ombak,” ujarnya.

Untuk memastikan kronologis, pihaknya harus memanggil korban yang selamat dalam peristiwa.“Jadi kami cocokkan dengan kronologis yang kami dapatkan, apakah benar lakalaut tersebut disebabkan oleh faktor alam atau ada faktor lainnya,” ucapnya.

Dirinya mengungkapkan hingga saat ini proses pencarian terhadap satu korban lagi yang masih hilang bernama Suffu masih dilakukan tim SAR gabungan di lapangan. Pencarian sudah memasuki hari kelima, kemarin (2/3).

 

PENCARIAN DIPERLUAS

Tim gabungan SAR Tarakan masih melakukan pencarian terhadap korban Suffu atau Yusuf. Hingga kemarin (2/3, proses pencarian yang dilakukan  tim SAR belum menemui hasil. Kapala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Amiruddin AS mengungkapkan, pihaknya dari pagi hingga sore hari sudah melakukan penyisiran di lokasi kejadian hingga meluas ke beberapa titik.

“Hanya masyarakat yang terlibat sudah berkurang. Tadi hanya enam sampai tujuh speedboat dari keluarga korban yang membantu,” imbuhnya.

Dalam proses pencarian yang dilakukan, pihaknya memperluas radius pencarian hingga 15 mil laut. Pergerakan arus dan angin pun didapati sudah menjauh dari lokasi kejadian. Untuk kendala dalam proses pencarian, diakuinya, tidak adanya posisi pasti awalnya kejadian. “Sehingga perhitungan kami itu terkadang meleset. Setelah kami melakukan evaluasi, yang selamat kami turunkan lokasi baru mengetahui posisi tempat mereka tenggelam,” jelasnya.

Tim gabungan yang melakukan pencariaan dibagi menjadi tiga, tim 1 di daerah seputaran Pulau Bunyu, tim 2 di antara Pulau Baru dan lokasi terbaliknya speedboat dan tim 3 di antara Pulau Bunyu dan Tarakan. Kemudian untuk proses lama pencarian, sesuai dengan SOP yang ada di Basarnas bahwa proses pencarian akan dilakukan selama 7 hari.

“Ini masuk hari kelima (kemarin), jadi dua hari ke depan akan kami lakukan pencarian lagi,” tuturnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X