Potensi Capai 21.580 MW, Apa Kabar Proyek PLTA di Kaltara..??

- Kamis, 27 Februari 2020 | 14:19 WIB
ENERGI: Sungai Kayan merupakan salah satu potensi yang bisa menghasilkan EBT di Kaltara.
ENERGI: Sungai Kayan merupakan salah satu potensi yang bisa menghasilkan EBT di Kaltara.

TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Kepala Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara, Ferdy Manurun Tanduklangi mengatakan, untuk di Kaltara, potensi PLTA ini sebesar 21.580 MW. Potensi itu bersumber dari beberapa titik, di antaranya Sungai Kayan dan Sungai Mentarang.

“Dari potensi ini, yang masuk dalam RUED (Rencana Umum Energi Daerah) sebesar 10.530 MW. Ini perencanaan sampai tahun 2038,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltara. 

Untuk mengelola potensi ini, ada beberapa investor yang sudah menyatakan sikap. Di antaranya PT Kayan Hydro Energi (KHE) dan PT Kayan Hydro Nusantara (KHN). Dua perusahaan ini sudah ada progres dan sekarang ini sedang berjalan.

Tani, dari dua ini yang paling kongkret itu PT KHE. Dari 18 perizinan yang harus dilengkapi, itu sudah sampai tahap akhir, yaitu sudah sampai tahap 17. Saat ini tinggal di bidang konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). “Sementara yang PT KHN ini, saat ini baru sampai tahap proses MoU (Memorandum of Understanding),” sebutnya.

Ia juga menegaskan, rencana investasi di provinsi termuda Indonesia ini tidak terpengaruh dengan isu mewabahnya virus corona. Karena sejauh ini progresnya di pemerintah dan investor sudah berjalan dengan baik.

Jika mega proyek ini nantinya sudah berjalan, maka energi yang dihasilkan akan disuplai ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi. Sebab, PT Inalum yang akan beroperasi di KIPI itu saja membutuhkan suntikan energi sebesar 800 MW sampai 2.400 MW.

“Belum lagi perusahaan lainnya di KIPI tersebut. Termasuk juga selain itu, energi yang dihasilkan dari PLTA di Kaltara ini akan disuplai ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim),” jelasnya.

Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara, Norhayati Andris mengatakan, untuk masuknya investasi di Kaltara, pihaknya dari legislatif sangat mendorong dan mendukung agar dapat segera terealisasi.

“Karena pastinya ini untuk kepentingan daerah dan masyarakat. Dan apapun yang menjadi perjuangan, kami akan siap membantu pemerintah dalam hal mewujudkan percepatan pembangunan di bidang energi baru terbarukan itu,” sebutnya.

Apalagi ada beberapa negara yang sudah melakukan penjajakan, seperti kehadiran dari perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia ke Pemprov Kaltara Selasa (25/2), itu sangat direspons positif oleh pihaknya.

“Ini akan kami follow up terus, supaya ke depannya bisa jadi investasi besar bagi masyarakat Kaltara. Kita harus buka pintu lebar-lebar untuk calon investor yang ingin masuk,” tegas politisi PDIP ini.

Namun, hal yang tak kalah pentingnya, Kaltara juga harus berbenah, agar calon investor juga bisa tertarik untuk berinvestasi di Kaltara. Sebab, masih ada banyak sumber daya alam (SDA) di Kaltara ini yang belum termanfaatkan.

“Artinya, apapun yang dibutuhkan investor, seperti kemudahan perizinan, itu harus disiapkan. Jangan sampai hanya berlalu begitu saja tanpa ada realisasi. Harapak kita kehadiran investor ini dapat membawa angin segar bagi Kaltara,” ujarnya. (iwk/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X