TANJUNG SELOR – Sebanyak 24 blank spot atau tidak ada jaringan telepon seluler di wilayah perdesaan di Kabupaten Bulungan akan segara terakses jaringan internet. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bulungan akan kembali melakukan relokasi serat optik tahap kedua.
Kepala Diskominfo Bulungan, H. Moch Zulkifli Salim menyampaikan, usulan permohonan relokasi tahap dua sudah disampaikan melalui Surat Bupati Bulungan nomor: 555/52/Kominfo/II kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI.
“Relokasi ini kami lakukan untuk menguatkan jaringan internet di wilayah perdesaan,” ungkap Zulkifli kepada Radar Kaltara.
Relokasi dilakukan karena di wilayah perkotaan sudah banyak dilintasi serat optic, maka jaringan direlokasi ke wilayah blank spot. “Alhamdulillah, relokasi tahap dua ini kami dapat jatah dari Tarakan,” ujarnya.
Jadi serat optik di Tarakan akan dihibahkan untuk selanjutnya direlokasi ke Bulungan sesuai usulan Bupati. Serat optik ini milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo. “Di sana (Tarakan) sudah tidak cocok lagi, karena sudah fiber optik,” ujarnya.
Oleh karena itu serat optik direlokasi ke Bulungan. Untuk proses relokasi tahap kedua, saat ini tim dari Jakarta sudah berada di Tarakan. “Sekarang ini tinggal mobiliasasi saja membawa ke desa-desa yang membutuhkan,” sebutnya.
Nantinya, jaringan yang akan direlokasi itu akan ditempatkan di kantor desa, sekolah dan puskesmas. Khususnya di wilayah perdesaan yang masih blank spot. Untuk relokasi tahap pertama sebanyak 23 blank spot,sekarang ini sudah tidak ada masalah, karena progresnya sudah 100 persen. Sekarang ini tinggal proses pemasangan tahap kedua saja.
Sementara itu, Bupati Bulungan, H. Sudjati berharap agar jaringan itu dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. “Ya, pemerintah berharapnya jaringan ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Khususnya dalam memperoles informasi dari luar,” ujarnya.
Untuk di wilayah perkotaan sudah dapat mengakses internet, di wilayah perdesaan juga harus sama. “Penguatan jaringan internet ini bukan hanya aparat desa saja yang bisa mengakses, karena masyarakat juga bisa mengakses jaringan tersebut,” tutupnya. (*/jai/eza)
