PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan menyatakan bahwa wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), karena saat ini berada pada zona merah.
Kepala BMKG Kelas III Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, sekarang ini untuk wilayah Kaltara dalam katagori rawan, karena sejak beberapa hari terakhir intensitas hujan juga sudah mulai berkurang. “Hujan tertinggi terjadi di tanggal 20 Februari,” kata Sulam kepada Radar Kaltara, Minggu (23/2).
Kemudian 19 Februari tidak ada hujan. Sehari sebelumnya, 18 Februari memang sempat ada hujan, tetapi intensitasnya hanya 5 millimeter. “Untuk hari ini (kemarin, Red) kemungkinan sangat kering. Karena tidak ada hujan,” ujarnya.
Apakah sekarang ini sudah memasuki masa kemarau, Sulam menegaskan bahwa sekarang ini belum belum memasuki masa kemarau. Sebenarnya, kondisi sekarang ini lebih kepada karakteristik, karena karakteristik di Kaltara jika selama lima hari tidak terjadi hujan maka hal itu sudah cukup membuat kondisi tanah kering dan mudah terbakar.
“Beberapa hari terakhir berdasarkan pantauan kami awan hujan juga masih sedikit, dan hujan yang terjadi sekarang ini masih didenominasi hujan lokal,” sebutnya.
Artinya, sebaran hujan itu tidak secara menyeluruh. Misalnya, di Tanjung Selor hujan belum tentu di kecamatan lain itu hujan. “Jadi sebarannya hujan sekarang ini tidak merata,” sebutnya.