Zona Merah, BMKG Bilang Kaltara Rawan Karhutla

- Senin, 24 Februari 2020 | 15:08 WIB
KARHUTLA: Petugas BPBD bersama PMK Bulungan melakukan pemadaman api di Km 6, Jelarai Selor, Sabtu (22/2) malam.
KARHUTLA: Petugas BPBD bersama PMK Bulungan melakukan pemadaman api di Km 6, Jelarai Selor, Sabtu (22/2) malam.

TANJUNG SELOR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan menyatakan bahwa wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), karena saat ini berada pada zona merah.

Kepala BMKG Kelas III Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, sekarang ini untuk wilayah Kaltara dalam katagori rawan, karena sejak beberapa hari terakhir intensitas hujan juga sudah mulai berkurang. “Hujan tertinggi terjadi di tanggal 20 Februari,” kata Sulam kepada Radar Kaltara, Minggu (23/2).

Kemudian 19 Februari tidak ada hujan. Sehari sebelumnya, 18 Februari memang sempat ada hujan, tetapi intensitasnya hanya 5 millimeter. “Untuk hari ini (kemarin, Red) kemungkinan sangat kering. Karena tidak ada hujan,” ujarnya.

Apakah sekarang ini sudah memasuki masa kemarau, Sulam menegaskan bahwa sekarang ini belum belum memasuki masa kemarau. Sebenarnya, kondisi sekarang ini lebih kepada karakteristik, karena karakteristik di Kaltara jika selama lima hari tidak terjadi hujan maka hal itu sudah cukup membuat kondisi tanah kering dan mudah terbakar.

“Beberapa hari terakhir berdasarkan pantauan kami awan hujan juga masih sedikit, dan hujan yang terjadi sekarang ini masih didenominasi hujan lokal,” sebutnya.

Artinya, sebaran hujan itu tidak secara menyeluruh. Misalnya, di Tanjung Selor hujan belum tentu di kecamatan lain itu hujan. “Jadi sebarannya hujan sekarang ini tidak merata,” sebutnya.

Minggu (23/2) terpantau ada tiga titik panas atau hotspot di wilayah Kaltara. Titik panas itu tersebar di wilayah Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan Kabupaten Bulungan. Sabtu (22/2) sekitar pukul 19.30 WITA karhutla juga sempat terjadi di Kilometer (KM) 6 Jelarai Selor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan, Ali Patokah saat dikonfirmasi membenarkan kejadian kebakaran tersebut. “Lahan yang terbakar sedikit saja, tidak sampai 1 hektare,” ujarnya.

Untuk penyebab kebakaran pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti. Ketika mendapatkan informasi kebakaran BPBD bersama PMK langsung ke lokasi dan api sudah membesar. “Kami dapat informasi itu setelah salat magrib, dan sudah ada api,” singkatnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X