Banyak Masyarakat Belum Tahu e-Parking

- Minggu, 23 Februari 2020 | 10:40 WIB

TARAKAN - Meski telah diterapkan selama dua bulan, namun pelaksanaan program e-parking masih saja belum dikenal masyarakat. Kendati demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) Tarakan terus berupaya untuk menambah jumlah kuota pelanggan e-parking agar mampu memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD).

Kepada Radar Tarakan, Editya (27), salah seorang warga Tarakan mengatakan, bahwa penggunaan e-parking biasa ia lihat di televisi, namun pemberlakukan e-parking di Tarakan belum ia lihat sampai saat ini.

Pria yang berdomisili di Mamburungan, Tarakan Timur ini mengatakan mampu membedakan antara juru parkir liar dengan juru parkir yang telah dikerjasamakan oleh Pemkot Tarakan. Hanya, agak rumit ketika berurusan dengan jukir liar. “Ya bisa dibedakan jukir ilegal dengan enggak. Tapi saya kasih saja, hitung-hitung sedekah juga,” katanya.

Proses pengelolaan parkir di Kota Tarakan ini dinilai Editya secara keseluruhan telah baik. Hanya, dirinya ingin agar pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan dalam menata parkiran di Kota Tarakan seperti penambahan lokasi parkir bagi masyarakat.

Sama halnya dengan Rasul (19) mengatakan bahwa dirinya sama sekali belum mengetahui informasi tentang e-parking yang telah digunakan di masyarakat. Sebab selama ini ia belum pernah menerima sosialisasi langsung dari pihak pemerintah.

“Wah, ada ya? Baru tahu saya kalau ada,” ungkapnya.

Selama berkendara di Tarakan, Rasul selalu membayar uang parkir secara tunai kepada petugas parkir. Biasanya, sekali parkir, Rasul mengeluarkan uang parkir sebesar Rp 2.000. Setiap hari, Rasul memang sering berinteraksi dengan perparkiran. Dalam sebulan, Rasul dapat mengeluarkan uang sebesar Rp 20 ribuan hanya untuk parkir.

“Biasa keluar uang parkir itu pas di rumah makan. Tapi kadang petugasnya enggak ngasih karcis juga,” katanya.

Menurut pandangan Rasul selama ini pengelolaan parkir di Tarakan masih kurang baik. Sebab adanya kendaraan yang memarkir kendaraan di badan jalan sehingga meresahkan para pengemudi. Apalagi jika kendaraan tersebut diparkir pada kawasan jalan raya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dishub Tarakan Arbain mengatakan bahwa saat ini baru mendapatkan 1.000 pelanggan e-parking dari target 149 ribu kendaraan roda dua dan 10 ribu roda empat. “Total pelanggan yang 1.000 itu, roda duanya 800-an, sisanya roda empat. Pelanggan ini dari ASN ada juga dari masyarakat umum,” bebernya.

Kurangnya pelanggan, membuat Dishub harus bekerja keras melakukan sosialisasi. Tak hanya memberi informasi melalui media, namun pihaknya juga berencana untuk melakukan sosialisasi langsung di lapangan untuk bertatap muka dengan masyarakat.

Hingga kini, penggunaan e-parking telah diberlakukan di lapangan. Sehingga setiap juru parkir kini menggunakan Android untuk menguji kebenaran stiker para pengendara. Sambil mengawasi juru parkir legal, pihaknya juga menyoroti juru parkir liar.

“Kalau ada parkir liar, kami pasti tertibkan dengan melibatkan SKPD yang bersangkutan (Satpol PP-PMK),” pungkasnya. (shy/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X