NUNUKAN – Pembudidaya rumput laut harus menjaga kualitas. Ini demi mempertahankan ekspor rumput laut. Apalagi rumput laut yag diproduksi para nelayan rumput laut Nunukan kualitasnya dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya di Kaltara.
Tentunya itu menjadi tolok ukur pembeli rumput laut dari luar negeri. Apalagi ekkspor internasional sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu, tidak lagi diekspor lokal seperti ke Makassar, Sulawesi Selatan dan Surabaya, Jawa Timur, tepai langsung ke luar negeri, ke Korea dan Tiongkok.
Ketua Koperasi Mamolo Sejahtera, Kamaruddin mengatakan, kualitas adalah hal yang pertama yang diinginkan pembeli. Jika kualitas baik, harga tidak akan menjadi persoalan bagi pembeli. “Ya, pembeli hanya ingin kualitas baik, harga itu belakangan. Jadi memang kualitas ini yang sangat-sangat menentukan segalanya,” ungkap Kama sapaan akrabnya.
Sejauh ini, harga rumput laut memang sedang turun. Masih hangatnya isu virus corona di Tiongkok, penyebab harga rumput laut anjlok. Bayangkan saja, harga rumput laut bisa turun hingga Rp 10 ribu, dari yang sebelumnya bisa mencapai Rp 20 ribu. Menurutnya, harga rumput laut bisa semakin meninggi, karena dipengaruhi dengan permintaan. Apalagi daerah lain saat ini produksi rumput lautnya sedang tidak stabil. Sehingga pembudidaya rumput laut di Nunukan harus memanfaatkan keadaan tersebut.
Para pembeli rumput laut pun semakin sering membeli, karena bisa dapat keuntungan yang banyak. Pembeli rumput laut saat ini bisa mendapat keuntungan hingga Rp 500 rupiah. “Jadi, pembeli rumput laut ini ada yang bekerja sama dengan perusahaan ada juga yang langsung mengambil keuntungan,” kata Kamaruddin.
“Keuntungannya pembudidaya rumput laut di Nunukan ini, karena tidak memiliki musim cuaca. Sehingga kapan saja bisa memproduksi rumput laut,” tambahnya.
Untuk itu, kualitas juga masih perlu diperhatikan. Pihaknya tentu masih selektif terhadap mutu. Ia sangat menginginkan petani benar-benar bisa memisahkan rumput laut yang sudah kering dan masih basah. Jika pada rumput laut masih banyak lumut dan tiram, kualitas bisa saja jatuh. Tentunya harga pun turun. Apalagi yang menjadi masalah selama ini, disebabkan atas hal tersebut. Petani terkadang tidak benar-benar mengeringkan rumput lautnya disebabkan harga tetap sama. Mereka seharusnya menjaga kualitas.
Kamaruddin pun berharap petani benar-benar memperhatikan hal tersebut. Ia sendiri mengaku sudah sering menyampaikan hal tersebut khususnya terkait jaga kualitas rumput laut. Dengan kualitas baik, tentu akan mendapatkan harga jual yang tinggi. (raw/zia)