Dinkes Bentuk Tim Pemantau Azam

- Sabtu, 22 Februari 2020 | 10:58 WIB
PENYAKIT LANGKA: Kondisi kesehatan Muhammad Azam berangsur membaik setelah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
PENYAKIT LANGKA: Kondisi kesehatan Muhammad Azam berangsur membaik setelah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

TANJUNG SELOR – Lima hari dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor, kini kondisi Muhammad Azam balita berusia 2 tahun yang didiagnosis mengidap epidermolisis bulosa (EB) mulai membaik.

Bahkan sekarang ini hemoglobin (Hb) juga sudah meningkat dari sebelumnya hanya 3,9 Hb menjadi 4,3 Hb. “Walaupun masih kecil. Tetapi sekarang ini kondisi Azam sudah mulai membaik,” ungkap Nurmadiah, ibu Azam kepada Radar Kaltara kala ditemui di RSD, Jumat (21/2).

Normalnya, Hb Azam harus di angka 7 hingga 8 Hb. Jika dibuat normal seperti orang pada umumnya dikhawatirkan jantungnya tidak kuat. “Kondisinya disesuaikan juga dengan berat badannya, karena Azam sudah terbiasa dengan Hb rendah, tidak bisa dipaksakan dengan Hb yang tinggi,” sebutnya.

Hari ini, sambung Nurmadiah, Azam juga masih demam, dan suhu tubuhnya sempat di angka 37,5 derajat celcius. Antibiotik juga masih tetap diberikan. “Sekarang ini berat badan juga sudah naik,” ujarnya. “Saat pertama mendapat perawatan di rumah sakit, beratnya hanya 3,1 kilogram, sekarang ini sudah 3,7 kilogram,” bebernya.

Apakah selama masa kehamilan ada kelainan, Nurmadiah menyampaikan bahwa tidak ada kelainan, semua normal. Bahkan saat ultrasonography (USG) kondisi janin sehat dan berkembang dengan baik. “Hasil USG bagus saja, tapi ketika lahir baru diketahui kalau kulitnya melepuh di bagian tangan dan kaki, dan saat itu dokter menyatakan bahwa Azam menderita epidermolisis bulosa,” bebernya.

Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan Bulungan, Ida Bagus K Sidarahardja mengatakan, untuk penyembuhan memang agak sulit. Karena faktor keturunan, tidak ada obatnya. “Paling yang bisa dilakukan sekarang ini menguatkan daya tahan tubuh, dan penyakit ini langka,” kata Bagus.

Artinya, gizi buruknya bukan karena masalah makanan saja, karena ada penyakitnya. Gizi buruk itu bukan karena tidak mendapatkan makanan, bisa saja karena sakitnya. “Kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi, karena sebelumnya kakak Azam juga mengidap penyakit yang sama,” sebutnya.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bulungan itu mengaku telah membentuk tim. Nah, tim itulah yang nantinya akan terus memantau perkembangan Azam. “Kemanapun kalau memang itu bisa menyembuhkan penyakit Azam kami siap membantu,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Bulungan, drg. Imam Sujono menjelaskan, kesiapan dalam memfasilitasi Azam itu dari sisi jaminan kesehatannya. Sehingga dalam proses perawatannya dipastikan semua ditanggung oleh jaminan kesehatan yang sudah dimilikinya.

“Fasilitas jaminan kesehatan itu sudah ada. Azam saat ini dirawat sudah dalam tanggungan dari jaminan kesehatan itu sendiri,” ungkapnya kepada Radar Kaltara saat dihubungi melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (20/2).

Disinggung mengenai proses fasilitas dari rujukannya, Imam mengatakan bahwa pihaknya pun mengaku siap dalam memfasilitasinya. Namun, itu jika dalam proses rujukannya ke Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi Kaltara yang berada di Kota Tarakan.

“Ya, untuk pembiayaan jika dirujuk, kami siap memfasilitasinya. Tapi, hanya bisa memfasilitasi sampai ke RSU provinsi. Yaitu RSU Tarakan. Mengingat, kasus seperti itu sebenarnya tak bisa sepenuhnya dirawat di RSUD Tanjung Selor ini,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, jika dalam prosesnya nanti rujukan itu berlanjut dari RSU Tarakan ke RSU Surabaya. Atau tempat lainnya, menurutnya itu sudah bukan menjadi domain Dinkes Bulungan lagi. Namun, sejauh ini belum ada informasi mengenai rujukan itu.

“Tapi, dari tim Dinkes Kabupaten Bulungan, sebelumnya sudah saya utus untuk menanyakan tindak lanjutnya. Apakah tetap dirawat di RSU atau dirujuk. Namun, memang sejauh ini masih dalam proses penanganan di RSUD di sini dahulu guna proses penyembuhan penyakit diarenya,” jelasnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X