Sembunyikan Kepanikan, Berniat Kabur dari Wuhan

- Jumat, 21 Februari 2020 | 09:57 WIB
BAHAGIA: Ince Indira Sabrina Fatima Ningsih dan Annisa Irba Widyasari saat perjalan menuju Kaltara usai mengikuti observasi di Natuna.
BAHAGIA: Ince Indira Sabrina Fatima Ningsih dan Annisa Irba Widyasari saat perjalan menuju Kaltara usai mengikuti observasi di Natuna.

Ince Indira Sabrina Fatima Ningsih dan Annisa Irba Widyasari merupakan mahasiswa asal Tanjung Selor yang mengenyam pendidikan di Hubei Polytechnic University, Tiongkok. Sebelum berkumpul bersama keluarga di Tanjung Selor, keduanya sempat terisolasi di Kota Wuhan dan Huangshi, Tiongkok. Setelah itu, harus melalui diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau selama 14 hari hingga dinyatakan negatif dari virus Corona.

 

ASRULLAH, Tanjung Selor

 

DUA mahasiswa asal Tanjung Selor ini sama-sama memilih jurusan kedokteran di Hubei Polytechnic University. Bedanya, Ince Indira saat ini semester 4, sedangkan Annisa semester 2. Keduanya menjalani proses perkuliahan secara online. Itu dikarenakan, wabah virus corona atau Covid-19 berawal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Cerita Ince Indira dan Annisa dimulai awal Januari. Virus corona, membuat ia harus kembali ke Tanah Air. Awal Januari virus yang menyerang sistem pernapasan ini mulai menelan korban. Di sejumlah pemberitaan menyita perhatian publik. Tidak hanya di Tiongkok, tetapi hingga mancanegara.

Bagi dua calon dokter ini virus corona mulai terjadi diakhir Desember. Mewabahnya virus tersebut dimulai dari informasi awal adanya penumpang yang terinfeksi Covid-19. Namun, saat itu belum membuat ia khawatir. Sehingga Ince memilih menikmati liburan musim dingin di Tiongkok. Sedangkan sejumlah mahasiswa yang berasal dari Indonesia saat itu memilih kembali ke Tanah Air.

Selama sepekan, ia berlibur di Beijing dan untuk kembali ke tempat tinggalnya yang berada di Huangshi ia harus transit melewati Kota Wuhan. Saat berada di Wuhan pemeritah mewajibkan agar setiap orang menggunakan masker. Dari situ Ince mulai khawatir di Kota Wuhan orang-orang yang ia temui menggunakan masker. Benar saja, sehari setelah sampai di asrama tempat tinggalnya di Kota Huangshi, ia mendapatkan kabar akses keluar dari Kota Wuhan atau masuk sudah lockdown.

“Dari situ mulai berpikir kok sampai segitunya ya semua orang itu sudah pakai masker. Saya pulang besoknya dan transportasi akses transportasi sudah di-lockdown. Saya bersyukur sudah pulang kalau tidak saya terjebak di Wuhan,” kisah Ince yang sudah tinggal di Hubei selama dua tahun belakangan.

Karena kondisi itu Ince dan sejumlah rekannya mulai membentengi diri. Menggunakan masker, mencuci tangan dengan alkohol, menyemprot ruangan menggunakan alkohol dan membatasi diri untuk beraktivitas di luar ruangan.

Selama berhari-hari tidak bisa beraktivitas di luar ruangan ditambah rasa khawatir, membuat ia sempat berpikir untuk meninggalkan Kota Wuhan. Namun niat itu diurungkan lantaran akses keluar masuk Kota Wuhan dijaga ketat aparat setempat.

Pantau ketat dari pihak kampus terkait kondisi kesehatan mahasiswa yang tinggal di asrama dilakukan. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan dua kali sehari. Pihak kampus meminta agar menyampaikan jika ada keluhan. Dan selama itu, pelayanan dari kampus untuk komsumsi sehari-hari seperti sayuran dipenuhi. Kemudian alat medis pengukur suhu tubuh juga diberikan.

Hanya, yang membuat ia sedih lantaran kepanikan orang tua yang terpengaruh dengan informasi di media sosial. Untuk itu, setiap berkomunikasi dengan orang tuanya ia selama menyembunyikan kepanikannya. Ia menguatkan kedua orang tuanya dengan menyampaikan kondisinya baik-baik saja.

“Pastinya keluarga itu sangat khawatir, tapi saya selalu mencoba untuk tidak membuat panik saya orang tua saya. Saya selalu bilang kepada orang tua jangan terlalu melihat berita saya yang ada di sini, saya yang merasakan ini saya baik-baik kok di sini. Alhamdulilah kami semua orang Indonesia tidak ada yang terkena virus,” bebernya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X