Dinkes Nyatakan Siap Fasilitasi Azam

- Jumat, 21 Februari 2020 | 09:32 WIB
DIRAWAT: Balita Azam saat terbaring lemah di RSUD Tanjung Selor. Dinkes Bulungan nyatakan siap untuk memfasilitasinya jika dirujuk ke RSU Tarakan.
DIRAWAT: Balita Azam saat terbaring lemah di RSUD Tanjung Selor. Dinkes Bulungan nyatakan siap untuk memfasilitasinya jika dirujuk ke RSU Tarakan.

TANJUNG SELOR - Muhammad Azam Alkoliqi atau akrab dengan nama Azam, balita yang didiagnosa awal menderita penyakit epidermilosis bulosa, hingga kini masih berada di ruang anak RSUD Tanjung Selor.

Pananganan secara intensif pun terus diberikan perawat di rumah sakit. Sehingga kondisi balita yang sempat memiliki bobot hanya 3,1 kilogram (kg) di usia 2,1 tahun mulai menunjukkan perubahan. Meski, tak secara signifikan perubahannya tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan dalam hal ini mengaku sudah cukup optimal dalam melakukan pendampingan. Bahkan, itu dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Dan saat ini pun menyatakan kesiapannya untuk terus memfasilitasi balita kelahiran Bulungan, 27 Januari 2018 itu.

Kepala Dinkes Bulungan, drg. Imam Sujono menjelaskan, kesiapan dalam memfasilitasi Azam itu dari sisi jaminan kesehatannya. Sehingga dalam proses perawatannya dipastikan semua ditanggung oleh jaminan kesehatan yang sudah dimilikinya.

“Fasilitas jaminan kesehatan itu sudah ada. Azam saat ini dirawat sudah dalam tanggungan dari jaminan kesehatan itu sendiri,” ungkapnya kepada Radar Kaltara saat dihubungi melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (20/2).

Disinggung mengenai proses fasilitas dari rujukannya, Imam mengatakan bahwa pihaknya pun mengaku siap dalam memfasilitasinya. Namun, itu jika dalam proses rujukannya ke Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi Kaltara yang berada di Kota Tarakan.

“Ya, untuk pembiayaan jika dirujuk, kami siap memfasilitasinya. Tapi, hanya bisa memfasilitasi sampai ke RSU provinsi. Yaitu RSU Tarakan. Mengingat, kasus seperti itu sebenarnya tak bisa sepenuhnya dirawat di RSUD Tanjung Selor ini,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, jika dalam prosesnya nanti rujukan itu berlanjut dari RSU Tarakan ke RSU Surabaya. Atau tempat lainnya, menurutnya itu sudah bukan menjadi domain Dinkes Bulungan lagi. Namun, sejauh ini belum ada informasi mengenai rujukan itu.

“Tapi, dari tim Dinkes Kabupaten Bulungan, sebelumnya sudah saya utus untuk menanyakan tindak lanjutnya. Apakah tetap dirawat di RSU atau dirujuk. Namun, memang sejauh ini masih dalam proses penanganan di RSUD di sini dahulu guna proses penyembuhan penyakit diarenya,” jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya memang tak menampik bahwa penyakit yang diderita anak dari pasangan Isti Handoko dan Nurmaidah ini menjadi pekerjaan rumah (PR). Namun, pihaknya tetap akan memberikan pelayanan yang maksimal demi balita tersebut. “Demi kemanusiaan, kami tetap tidak boleh mengabaikan apapun itu. Kami akan memberikan pelayanan yang terbaik,” ujarnya.

Sebelumnya, dr. Heriyanto, Sp.A yang merupakan dokter anak yang menangani balita yang tinggal di SP 5 Tanjung Buka, Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah ini menyatakan bahwa hasil didiagnosa awal dimungkinkan epidermiolisis bulosa. Yang mana, suatu penyakit mutasi genetik dengan kehilangan kolagen.

“Kolagen tersebut yang menyebabkan kulitnya terkupas. Sehingga kuman mudah masuk. Meski, penyakit tersebut diagnosa belum terlalu jelas, karena harus biopsi kulit. Ini masih kecurigaaan,” jelasnya.

Sedangkan, lanjutnya, mengenai penanganan yang sudah diberikan. Yang mana, pertama bahwa perlu diketahui bahwa itu pun termasuk penyakit mutasi genetik yang sulit disembuhkan. Dikarenakan harus observasi bagian kulit. “Dari kami penanganannya guna atasi inveksi dengan diberikannya antibiotik. Kedua, atasi kadar gula yang rendahnya. Ketiga status hidrasinya. Ya, dengan memberikan  cairan khusus rizonal,” bebernya.

“Termasuk pemberian makanan dengan F75. Semua sudah kami lakukan, saat ini keluhan awal BAB yang sering. Tapi, sudah jauh berkurang serta penanganan gizi buruk pun sudah dilakukan,” sambungnya. (omg/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X