Wabah Virus “Corona” Musuh Bersama Umat Manusia

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 20:11 WIB

MENURUT statistik terbaru dari WHO, virus “Corona” yang  mewabah dari Hubei Wuhan, China, telah menyebar ke 28 negara di dunia. Negara-negara Pasifik Barat Daya dan Asia Tenggara yang telah terkonfirmasi virus diantaranya Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, Thailand, India, Nepal, Sri Lanka, dan Australia.

Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di Asia yang tidak mengalami kasus infeksi virus “Corona”, dapat dilihat bahwa Indonesia telah sangat berhasil atas kontrol dan pencegahan terhadap epidemi virus “corona”, tetapi dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan, itu merupakan musuh bersama bagi seluruh manusia. 

Kita perlu menyatukan seluruh dunia untuk secara efektif mencegah dan mengendalikan “dunia global” saat ini , mempertahankan tanah air bersama dan menjaga keselamatan seluruh hidup umat manusia.

Harus diakui, dalam menanggapi pertanyaan tentang kemampuan Indonesia dalam melakukan screening terhadap virus tersebut, (Archie?) Sekretaris Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan Indonesia, menunjukkan bahwa tiga lembaga yang bertanggung jawab atas karantina, telah disertifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan telah melakukan karantina sesuai dengan standar WHO.  

Indonesia memiliki 3 lembaga yang bertanggung jawab atas karantina virus Corona, Pusat Biomedis dari Institut Kesehatan dan Kesehatan Nasional Kemenkes, Pusat Penelitian Penyakit Tropis dari Universitas Airlangga Surabaya, dan Eijkman institut Biomedical Sciences. Masing-masing memiliki laboratorium penelitian biologi yang bersertifikasi WHO.

Pada tanggal 7 Februari 2020 , Menko Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi berkomunikasi lewat pesawat telepon, menyatakan belasungkawa yang tulus kepada masyarakat China yang sedang dalam keadaan memerangi wabah virus “Corona”. Luhut mengatakan bahwa Indonesia sangat menghargai upaya Tiongkok untuk mencegah dan mengendalikan wabah virus tersebut. Jika wabah terjadi di tempat lain, tentu akan sulit untuk mendapatkan pencegahan dan kontrol yang efektif.  Pada saat yang sulit ini , Indonesia berbagi simpati dengan China dan bersedia melakukan yang terbaik untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada China. Indonesia sangat yakin bahwa di bawah kepemimpinan kuat Presiden Xi JinPing, China akan dapat mengalahkan wabah virus ini. Pernyataan resmi Indonesia ini adalah bukti tepat bahwa negara Indonesia akan memberikan kontribusi yang tepat untuk memerangi musuh bersama umat manusia, yaitu wabah virus “Corona”.  Negara seperti ini membuat malu negara-negara yang sedang menjatuhkan China dan juga tidak melakukan kontribusi apapun untuk pencegahan wabah virus tersebut.

Selain itu, Luhut juga memberikan semangat kepada China atas perjuangannya dalam melawan wabah virus “Corona”.  Luhut berkata : Teman-teman saya di Tiongkok, Anda semua sedang berjuang melawan wabah virus baru, ini membutuhkan kemauan yang kuat dan tekad yang kuat.  China adalah negara yang membanggakan dan telah mendapatkan reputasi khusus atas keuletannya.  Saya tidak ragu bahwa kalian akan bersatu demi mengatasi kesulitan ini, dan mencapai kemenangan yang mutlak. 

Atas nama sahabat-sahabat Anda semua, masyarakat Indonesia, saya ingin mengatakan, terus berjuang dan terus berjuang! Semangat China !!

Pada 8 Februari, merupakan hari festival lentera China, dan juga merupakan hari festival bulan purnama di Bali, Indonesia. Pemerintah Provinsi Bali dengan Dewan Pariwisata Provinsi Bali mengadakan acara yang khidmat “Pray for China”. Acara ini diadakan di Kuil Batur, Kabupaten Bangli ,Bali.

Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda, istri Konsul Jendral China di Denpasar, Sun Lihua, Ketua Dewan Pariwisata Bali, Putu, Direktur Dewan Pariwisata Bali, Ketua Asosiasi Marga Bali dan masih banyak lainnya turut menghadiri acara tersebut.  

Atas nama pemerintah provinsi dan tokoh tokoh Bali, Pak Tjokorda mengungkapkan belasungkawa dan simpati mendalam terhadap wabah virus “Corona” yang terjadi di Wuhan, China.  Ia juga berharap wabah ini dapat dikendalikan. Juga dengan tulus berharap bahwa masyarakat China, terutama yang berada di Wuhan  akan selamat dari krisis tersebut dan dapat kembali kepada kehidupan normal. Tjokorda berharap hubungan persahabatan antara Provinsi Bali dengan China dapat bertahan lama. Menurut Tjokorda, Pemerintah Provinsi Bali dan Dewan Pariwisata Bali awalnya merencanakan untuk menjadi tuan rumah festival Balingkang kedua yang juga merupakan Festival Lampion 2020 China bagi wisatawan Tiongkok yang berpergian ke Bali pada tanggal 8 Februari. 

Namun dikarenakan terjangkitnya wabah virus “Corona”, maka festival Balingkang ini harus ditunda, dan memilih untuk mengadakan acara “Pray for China” untuk berdoa bagi Tiongkok, bersorak menyemangati Wuhan dan berdoa untuk para pasien. Percaya bahwa China yang kuat pasti akan mampu mengalahkan wabah tersebut dan mendapatkan kemenangan akhir melawan wabah virus!

Sebelumnya pada hari itu, Tjokorda terlebih dahulu berdoa untuk China di Kuil Garganata di daerah perkotaan Denpasar, ibu kota Provinsi Bali, kemudian bergegas ke Bandara International Ngurah Rai Bali untuk melihat wisatawan Hubei, China kembali dengan penerbangan khusus.

Singkatnya, Indonesia adalah negara yang jujur dan baik, baik pemerintahnya maupun rakyatnya memiliki pendirian yang jelas terhadap musuh bersama umat manusia  yaitu wabah virus “ Corona”, dan berkontribusi pada pencegahan dan pengendalian wabah tersebut. Negara ini layak menerima hormat dari masyarakat dunia. (***)

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X