Lima Mahasiswa ‘Terkurung’ di Shandong

- Rabu, 12 Februari 2020 | 15:31 WIB
MULAI KHAWATIR: Mahasiswa asal Indonesia yang masih berada di Provinsi Shandong, Tiongkok merasa khawatir sejak ditemukan 14 orang terinfeksi virus corona di provinsi yang berjarak 960 km dari Kota Wuhan.
MULAI KHAWATIR: Mahasiswa asal Indonesia yang masih berada di Provinsi Shandong, Tiongkok merasa khawatir sejak ditemukan 14 orang terinfeksi virus corona di provinsi yang berjarak 960 km dari Kota Wuhan.

 LIMA mahasiswa asal Kota Tarakan saat ini masih terjebak di Provinsi Shandong, Tiongkok. Meski berjarak 960 kilometer dari Kota Wuhan, sebanyak 14 orang di Kota Rizhao dinyatakan positif terkena virus corona.

“Bisa dibilang saat ini kami terkurung di sini (Shandong),” ungkap Muhammad Endy Qoriawan, mahasiswa asal Kota Tarakan yang sedang menempuh pendidikan di Shandong Water Conservancy Vocational College ini kepada Radar Tarakan, Selasa (11/2).

Lewat komunikasi WhatsApp, Endy menceritakan tentang daerah Shandong yang dulunya sangat ramai kini tiba-tiba menjadi sangat sepi akibat munculnya kasus virus corona.

Tak ingin menjadi salah satu korban virus mematikan itu, Endy bersama dengan 20 pelajar asal Indonesia lainnya, terus berupaya mengamankan diri dari rutinitas luar. Demi melindungi diri, Endy dan rekan seperjuangannya setiap hari hanya di kamar sempit di Jalan Liaocheng. “Kami dilarang keluar sama dosen, kecuali beli bahan makanan,” ujar mahasiswa yang berusia 19 tahun tersebut.

Membeli bahan makanan merupakan satu-satunya alasan bagi Endy untuk dapat keluar dari ruang sempitnya. Tidak mudah, toko-toko makanan di Shandong telah banyak yang tutup. Rerata pemilik toko khawatir akan penyebaran virus corona. Endy harus melangkah lebih jauh agar bisa mendapatkan toko yang dapat menjaga kebutuhan logistiknya.

“Toko di sini juga cuma 1 yang buka, itu pun sempat kehabisan bawang sama beberapa sayur, kami enggak bisa jalan lama-lama di luar,” tuturnya.

Demi menjaga diri agar terhindar dari penularan virus corona, Endy dan rekannya juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Biasanya, setiap orang dilakukan pengecekan suhu badan. Jika ditemukan adanya mahasiswa yang dalam kondisi tidak enak badan, maka akan segera dicek ke rumah sakit.

“Pengecekan suhu badan itu bukan hanya dilakukan di kamar saja. Tapi setiap masuk ke mal, kampus atau kompleks,” jelas mahasiswa jurusan e-commerceini.

20 mahasiswa asal Indonesia yang terjebak di Shandong masih dinyatakan sehat.

Virus corona yang masih mewabah di negara Tirai Bambu ini akhirnya membuat beberapa rekan Endy pulang ke Indonesia. Endy juga berencana akan pulang, tapi terkendala akses penerbangan. Bandara Singapura menolak penumpang asal China dan Jakarta transit. Penerbangan langsung pun sudah ditutup.

“Bus di sini (Rizhao) sekarang mungkin sudah tidak ada yang beroperasi. Tapi alhamdulillah, di sini taksi online masih ada, jadi masih bisa ke mana-mana, misalnya buat deposit dan lain-lain,” ujarnya.

Setiap keluar dari kamar Endy harus menggunakan masker. Persediaan masker di Rhizao saat ini terbilang cukup. Terkadang, bila masker habis, Endy harus membeli masker sendiri di luar, namun adapula masker yang dibagikan oleh pihak kampus dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing.

Semakin lama tinggal di Rizhao, Endy merasa semakin khawatir. Namun ia dan rekan-rekannya tidak punya jalan lain selain berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dihindarkan dari penyebaran virus corona yang mematikan.

Hal lain yang diungkap Endy, yakni harga tiket penerbangan melonjak drastis. “Kemarin dapat tiket harganya di atas Rp 3 jutaan, karena enggak ada yang transit ke Singapura. Tapi sekarang kami yang mau pulang juga susah cari tiket, karena kalau pas mau booking tiket biasanya hilang-hilang gitu. Ini lagi libur (kampus) sampai Maret 2020,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X