TARAKAN - Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara merupakan agenda wajib setiap tahun. Kegiatan tersebut merupakan agenda yang harus diikuti seluruh cabang olahraga (cabor) yang berinduk di KONI Kaltara, termasuk KONI daerah kabupaten/kota.

Namun KONI Kaltara menyayangkan pada pelaksanaan RAT hanya dihadiri oleh perwakilan KONI Nunukan, KONI Kabupaten Malinau dan KONI Kabupaten Bulungan. Sedangkan KONI Kota Tarakan tidak mengirimkan perwakilannya pada pelaksanaan RAT yang dilaksanakan Sabtu (8/2), di salah satu hotel di Kabupaten Bulungan tersebut.
Ketua Bidang Hukum KONI Kaltara Syafruddin, sekaligus unsur pimpinan KONI Kaltara menegaskan, pelaksanaan RAT sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku. "Sesuai dengan anggaran dasar rumah tangga KONI Kaltara, yang harus dibahas yakni terkait penanggungjawaban kegiatan KONI Kaltara serta pembahasan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya," kata Syafruddin saat ditemui Minggu kemarin.
Diketahui, pada pelaksanaan RAT ini selain mengumumkan hasil laporan kegiatan KONI serta pembahasan program kerja KONI ke depan, cabor dan juga KONI daerah memberikan pandangan umum. "Semua cabor bahkan KONI daerah menyampaikan pandangan umumnya, sangat mendukung kinerja KONI Kaltara. Termasuk juga menyampaikan gagasan untuk menyongsong prestasi KONI Kaltara ke depan," berbernya.
Namun pada pelaksanaan RAT KONI Kaltara yang kesekian kalinya tersebut, KONI Tarakan sebagai lumbung atlet di Kaltara tidak mengirimkan perwakilannya. "Kita sangat menyayangkan tidak dihadiri salah satu anggota kita yakni KONI Tarakan, padahal KONI Tarakan merupakan salah satu sumber prestasi olahraga terbesar di Kaltara.  Padahal kami sangat mengharapkan adanya usulan-usulan dari KONI Tarakan," lanjutnya.
Syafruddin yang juga mantan Ketua Umum KONI Tarakan ini tidak mengetahui apa alasan sehingga KONI Tarakan tidak hadir di agenda tahunan KONI Kaltara tersebut. "Saya tidak tahu apa alasannya sehingga tidak ada utusan inti KONI Tarakan. Kami sempat ada pemberitahuan jika ketua umumnya mau hadir tetapi tidak jadi, padahal KONI-KONI daerah yang hadir juga punya kesibukan yang lain, kalau alasannya ada kegiatan yang penting dari kegiatan kita di KONI tetapi yang lain bisa meninggalkan," imbuhnya.
Nantinya KONI Kaltara akan mengundang pengurus KONI Tarakan, bahkan Syafruddin berharap ada respons positif dari unsur pimpinan KONI Tarakan. "Saya berharap Pemerintah Kota Tarakan berperan aktif dalam olahraga. Pasalnya saat ini KONI Tarakan mati suri. Kami juga mantan pengurus KONI Tarakan kita sudah memberikan sumbangsih pemikiran dan masukan, bahkan laporan cabor Tarakan saat ini cabor juga mati suri. Bahkan pengurus juga tidak jelas bergeraknya bahkan staf KONI Tarakan sekarang hanya 1-2 orang saja. Sekarang bagaimana kita akan memajukan KONI Tarakan seperti dulu lagi," ungkapnya. (puu/ash)