Harga Naik, Disperindagkop Siap Turun Lapangan

- Senin, 10 Februari 2020 | 14:44 WIB
RESAHKAN: Harga cabai rawit dan bawang mulai merangkak naik, dan ini sangat dikeluhkan para ibu rumah tangga. FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN
RESAHKAN: Harga cabai rawit dan bawang mulai merangkak naik, dan ini sangat dikeluhkan para ibu rumah tangga. FOTO: RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Sejak sepekan terkahir harga cabai, bawang merah dan bawang putih melonjak naik. Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang dan pembeli di pasar Imbayud Taka, Kabupaten Tana Tidung.Diketahui, saat ini harga bawang merah dan bawang putih menyentuh harga Rp 80 ribu per kilogram (kg) yang sebelumnya Rp 40 ribu. Sedangkan harga cabai rawit Rp 120 ribu per kg yang sebelumnya hanya Rp 70 ribu.

Jumiati pedagang di pasar merasakan semua kebutuhan naik sejak awal tahun 2020. "Sekarang bawang dan cabai rawit naik, ini sudah awal di bulan Februari. Bukan itu saja semuanya pada naik, kami juga tidak tau penyebab kenaikan harga tersebut, yang jelas ketika harga dari agen naik kami juga harus menaikan harga jual ke pembeli," kata Jumiati, kepada Radar Tarakan, Minggu (9/2).

Rata-rata para pedagang mengambil cabai dan bawang dari Malinau dan Tarakan, mengingat petani lokal di KTT sangat minim dan tidak memproduksi untuk dijual kembali, hanya sebatas konsumsi pribadi.

Risna salah satu pembeli juga mengeluhkan harga bawang naik, ia mengatakan harus membeli bawang merah dan putih semampunya, jika biasanya ia membeli per kilo, sekarang hanya setengah kilo.

"Mahal sekali, biasa harganya 1 kilo cuma Rp 40 ribu, sekarang sudah Rp80 ribu per kilo," katanya.

Diakuinya, dengan naiknya harga bawang dan cabai tersebut membuat para ibu rumah tangga merasa resah. "Kalau kami para ibu rumah tangga ini tentu resah, soalnya pekerjaan ibu-ibu kan memasak dan berbelanja ke pasar. Jadi ketika harga naik tentu kami resah soalnya uang belanja pasti akan bertambah lagi kan," katanya.

Terpisah Kepala Disperindagkop dan UKM H. Hadi mengatakan tahun 2020 memang hampir semua daerah mengalami kenaikan harga, seperti cabai bawang putih serta beberapa sembako lainya mengalami kenaikan.

"Tahun ini harga memang mengalami kenaikan, faktor kenaikan belum bisa dipastikan. Bukan cuma di KTT di daerah pulau Jawa juga ramai diberitakan di TV juga alami kenaikan," kata H. Hadi.

Meski demikian menurutnya, pihaknya akan turun ke lapangan untuk menanyakan kepada pedagang apa penyebab kenaikan terjadi. "Insya Allah kami akan berdiskusi kepada para pedagang menyakan penyebab kenaikan harga tersebut. Kita berharap ini tidak berlangsung lama mengingat ini juga akan berdampak dengan naiknya makanan yang dijual di warung-warung makan," jelasnya. (rko/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X