Ketua Dewas: BPJAMSOSTEK Tetap Tumbuh Dalam Situasi Ketidakpastian

- Rabu, 5 Februari 2020 | 13:33 WIB
Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Guntur Witjaksono. FOTO: IST
Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Guntur Witjaksono. FOTO: IST

JAKARTA - Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Guntur Witjaksono, menyatakan bahwa capaian kinerja kepesertaan, hasil investasi, dan pelayanan Lembaga Hukum Publik ini tetap tumbuh positif di tahun 2019. 

 

Direksi telah meningkatkan cakupan kepesertaan mencapai 55,2 juta pekerja atau tumbuh 9,1 persen dan meraih Yield Of Investment (YOI) tahun 2019 sebesar 7,34 persen. Indeks kepuasan pelayanan juga meningkat mencapai 95,3 persen. Pencapaian ini tentunya berkat kerja sama dan peran semua pihak yang terkait.

 

Guntur menjelaskan Dewan Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan tugas BPJAMSOSTEK serta memberikan saran, nasehat dan pertimbangan kepada Direksi baik secara tertulis maupun melalui Rapat Gabungan Dewas-Direksi setiap bulan. Dikatakan bahwa sebagai bagian dari tugasnya, Dewas juga selalu mendorong manajemen BPJAMSOSTEK untuk selalu mencari cara-cara baru dalam meningkatkan kinerja dan memanfaatkan dengan optimal seluruh sumberdaya yang dimiliki BPJAMSOSTEK, tanpa meninggalkan aspek kepatuhan, kehati-hatian dan kajian resiko mengingat kami mengelola dana amanah dari pemberi kerja dan pekerja agar mereka terlindungi.

 

"BPJAMSOSTEK memiliki modal yang sangat besar dalam menjalankan fungsinya. Selain sumber daya manusia yang tersebar di seluruh Indonesia, manajemen juga didukung oleh kami di Dewas yang merupakan perwakilan dari berbagai stakeholder, baik dari unsur pemerintah, pekerja, pemberi kerja dan tokoh masyarakat", jelas Guntur. 

 

Terkait pengelolaan dana, dirinya juga memberikan catatan khusus agar Direksi BPJAMSOSTEK selalu menekankan aspek kepatuhan, kehati-hatian dan transparansi dalam melaksanakan kegiatan investasi. Untuk itu kami telah mempunyai skema kerja sama dengan KPK dalam hal aspek pencegahan terjadinya praktik-praktik koruptif di Lembaga ini. 

 

"Dinamika di pasar modal saat ini harus dapat diantisipasi oleh manajemen BPJAMSOSTEK, jangan sampai terkena imbas fluktuasi IHSG terlalu dalam. Pastikan aspek governance dan prudent menjadi prioritas dalam usaha memberikan hasil pengembangan yang optimal bagi peserta", tutur Guntur.

 

Guntur juga bersyukur lembaga yang diawasinya tidak terjebak dalam kegiatan investasi tidak bertanggungjawab, dana dalam kondisi aman dan tidak mengalami permasalahan gagal bayar serta kekurangan liquiditas seperti beberapa lembaga asuransi BUMN lainnya. 

 

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X