NUNUKAN – Untuk mencegah dan juga mendeteksi dini virus corona, seluruh instansi di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan Wilayah Kerja (Wilker) Nunukan, rutin melakukan pemeriksaan kepada semua penumpang yang baru datang dari luar negeri (Malaysia).
Bahkan semua kapal luar negeri yang akan bersandar di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan, kru dan seluruh Anak Buah Kapal (ABK)-nya juga harus diperiksa oleh petugas KKP Tarakan Wilker Nunukan. Setelah diperiksa dan dinyatakan aman, barulah kapal bisa bersandar.
Koordinator KKP Tarakan Wilker Nunukan, dr. Barullah mengatakan, pemeriksaan tersebut harus terus dilakukan bahkan rutin hingga virus sudah benar-benar dinyatakan hilang dan tidak lagi menjangkit kepada orang-orang, khususnya yang beradal dari Tiongkok. “Ya, hal ini memang harus rutin dilakukan. Kita dituntut untuk cegah virus itu masuk ke Indonesia, karena Indonesia sudah siaga satu cegah virus tersebut. Jangan sampai ada yang terindikasi tejangkit virus, terus masuk ke Indonesia. Bagaimana pun caranya, ini harus dicegah dengan deteksi dini di pelabuhan internasional,” ujar dr. Barullah kepada pewarta harian ini.
Pengawasan ketat pun diterapkan kepada seluruh penumpang yang datang dari luar negeri. Sebelum meninggalkan pelabuhan, penumpang terlebih dahulu diperiksa oleh petugas KKP Tarakan Wilker Nunukan menggunakan alat thermo scanner.
Alat tersebut akan mendeteksi suhu tubuh penumpang. Sejauh ini, pihaknya menyatakan seluruh kondisi kesehatan penumpang berdasarkan hasil scan suhu tubuh penumpang, dalam keadaan normal. Rata-rata suhu badan penumpang berkisar 33 hingga 35 derajat celcius. “Nah, kalau indikasi virusnya itu, suhu tubuh di atas 38 derajat celsius. Ini baru indikasinya, bukan langsung bisa dikatakan terjangkit. Jadi kalau kita temukan akan kita lakukan wawancara dan pemeriksaan secara intensif,” jelas dr. Barullah.
Hingga kemarin pun pihaknya belum menemukan adanya indikasi penumpang yang terjangkit virus mematikan tersebut. Tentu dr. Barullah sendiri berharap, tidak ada penumpang yang terdeteksi virus tersebut. (raw/ash)