Upaya Evakuasi Masih Buntu

- Kamis, 30 Januari 2020 | 15:03 WIB
BELI KEPERLUAN LOGISTIK: Sejumlah mahasiswa Indonesia termasuk Kaltara saat membeli bahan-bahan keperluan yang diperlukan, menggunakan dana yang diberikan oleh KBRI di sekitar area kampus Hubei Polytechnic University, Provinsi Hubei, Tiongkok, Rabu (29/1).
BELI KEPERLUAN LOGISTIK: Sejumlah mahasiswa Indonesia termasuk Kaltara saat membeli bahan-bahan keperluan yang diperlukan, menggunakan dana yang diberikan oleh KBRI di sekitar area kampus Hubei Polytechnic University, Provinsi Hubei, Tiongkok, Rabu (29/1).

SEJATINYA sejumlah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Tiongkok menginginkan pulang. Namun, belum ada akses transportasi yang terbuka hingga Rabu (29/1). Hal itu menyulitkan evakuasi oleh pemerintah Indonesia.

TNI AU diketahui telah menyiagakan 2 unit Boeing B-737 dan juga 1 unit Hercules C-130 untuk proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI), termasuk seluruh mahasiswa yang ada di Tiongkok.

Informasi tersebut juga diterima Zakia Ayu Alvita Abidin Putri, mahasiswa kedokteran Hubei Polytechnic University yang saat ini masih berada di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Tiongkok.

“Terkait kabar TNI AU menyiagakan 3 unit pesawat memang benar. Hanya belum ada waktu pastinya kapan. Saat ini, kami hanya masih menunggu perkembangan lebih lanjut untuk proses evakuasi tersebut. Namun prinsipnya TNI AU sangat siap siaga jika diperlukan,” ujar Vita, sapaan akrab mahasiswa asal Nunukan tersebut, kemarin (29/1).

Menurut Vita, evakuasi memang bakal sangat sulit dilakukan. Pemerintah Indonesia harus tetap mengikuti aturan pemerintah Tiongkok. Belum lagi proses karantina warga yang akan keluar dari Tiongkok sekira 14 hari. “Kalau sesuai prosedurnya memang harus ada karantina dan butuh proses panjang. Nah, sekarang pihak KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) ingin mencari jalan keluarnya biar prosesnya tidak ribet,” tambah Vita.

Genap 7 hari sudah Kota Wuhan di-lock (dikunci alias diisolasi).

Mahasiswa Indonesia yang berada di Tiongkok, telah diberikan bantuan dari KBRI berupa uang tunai sebesar 280 yuan, atau sekitar Rp 560 ribu. Uang tersebut diberikan untuk keperluan logistik seperti makanan, masker dan vitamin.

“Ya, alhamdulillah kami sudah membeli bahan-bahan makanan untuk keperluan hidup sehari-hari,” beber Vita.

Wendy, mahasiswa kedokteran di universitas yang sama tengah berada di Huangshi, di mana kampus tersebut berdiri. Ia juga mengakui telah menerima bantuan dana dari KBRI.

Berada di kampus, semua mahasiswa masih tidak diperbolehkan keluar area kampus. Untuk keperluan logistik, toko-toko di dalam kampus dibuka.

“Sebelumnya memang pihak universitas meminta pedagang setempat untuk membuka toko di dalam universitas, jadi kami tidak perlu belanja keluar dari wilayah kampus. Dana yang sudah diberikan dari KBRI kami manfaatkan untuk keperluan logistik,” singkat Wendy.

 

TAKUT KELUAR RUMAH

Dampak ancaman penyebaran virus corona yang mendunia, rupanya membuat sebagian warga Tarakan mengantisipasi. Mulai dengan membeli masker, vitamin, bahkan takut keluar rumah.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X