Sudah 16 Pasien Dirujuk

- Kamis, 30 Januari 2020 | 14:54 WIB
DITANGANI DENGAN BAIK: Kondisi korban kebakaran Pasar Batu di posko tanggap darurat di halaman Masjid Besar At-Taqwa, kemarin (29/1).
DITANGANI DENGAN BAIK: Kondisi korban kebakaran Pasar Batu di posko tanggap darurat di halaman Masjid Besar At-Taqwa, kemarin (29/1).

TARAKAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan terus memantau kesehatan para korban kebakaran Pasar Batu, Sebengkok, Tarakan Tengah. Baik yang yang masih berada di posko tanggap darurat di Masjid Besar At-Taqwa maupun di luar posko.

Koordinator Pelayanan Kesehatan Sosial PMI Tarakan Wahyudi menjelaskan penanganan masyarakat yang mengalami musibah dilakukan dengan pemeriksaan dari hari pertama kejadian Senin (20/1). Dari awal penanganan sudah 16 pasien yang dirujuk ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

“Kami melakukan rujukan kepada pasien yang  sudah mengalami diagnosa seperti demam, batuk dan luka ringan. Ada yang tertusuk paku dan tegores seng, dan yang paling banyak dialami oleh pengungsi adalah batuk dan demam, dan rata-rata umurnya berkisar 30 tahun ke atas. Sedangkan untuk anak-anak kami hanya menangani dua orang yang demamnya tidak turun selama tiga hari. Kami melakukan rujukan ke Puskesmas Karang Rejo,” jelasnya.

Setelah dilakukan rujukan ke puskesmas, nantinya pasien akan kembali ke penampungan dan kemudian akan kembali diobservasi di posko. PMI juga dibantu dinas kesehatan, Puskesmas Sebengkok dan Puskesmas Karang Rejo.

Lanjutnya, ketika ada penanganan yang lebih serius pada korban dari puskesmas akan dilakukan  rujukan  ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Saat ini, PMI rutin melakukan pemeriksaan kepada warga, apalagi di tengah cuaca yang sering berubah.

“Sistem pemeriksaan PMI kadang langsung melakukan pemeriksaan ke posko. Kadang juga pasien yang datang ke posko kesehatan, hanya khusus anak-anak saja yang kami datangi. Tetapi untuk orang tua mereka langsung datang ke pos kesehatan PMI, dan rutin tiap hari datang ke posko,” imbuhnya.

Sedangkan pada malam harinya PMI hanya memberikan vitamin kepada korban dan petugas yang  berjaga.

Salah satu penghuni posko, Musba yang  memeriksakan diri karena mengalami tekanan darah yang tinggi mengungkapakan bahwa dengan adanya PMI, sangat membantu bagi para korban mengontrol kesehatan. “Kita diperiksa, kalau memang butuh rujukan, yah kami dirujuk,” singkatnya. (agg/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X