Sekira 30 orang personel yang sedang piket dikerahkan. Namun ada ditambah yang tidak piket juga turut turun membantu. “Yang tidak piket juga turut membantu,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah ada kendala saat memadamkan, menurutnya tidak, cuma karena rumah yang terbakar berbahan kayu, ditambah angin maka apinya dengan cepat membesar. “Cepat sekali. Tadi hampir satu jam lebih sudah padam. Pendinginannya aja yang lama. Kalau padamnya cepat tadi,” tuturnya.
Kemudian, ditanya apakah ada korban luka, baik anggota damkar maupun masyarakat lainnya. Ia mengatakan sambil tersenyum dan memperlihatkan ibu jari tangan kanannya terluka terkena seng.
“Saya aja sendiri (terluka). Tadi terkena seng,” ungkapnya sambil tertawa. Diakuinya, memang saat ini pihaknya kurang armada, kurang selang dan peralatan lainnya. Namun, pihaknya memahami kondisi keuangan daerah dan untuk sementara memaksimalkan peralatan yang ada. “Sebenarnya selang itu kami butuh banyak. Armada paling kurang satu lagi tambah sama alat pakaian pelindung diri seperti sarung tangan, baju pelindung diri, helm pelindung, kacamata. Kita tetap semangat demi kemanusiaan,” imbuhnya.
Terpisah, melalui aplikasi pesan singkat, Kepala Dinas Satpol PP, Linmas dan Damkar Kabupaten Malinau H. Kamran Daik menyampaikan, sesuai laporan danri anggotanya, kebakaran awal diperkirakan pukul 8.25 Wita dan informasi awal pihaknya terima pada pukul 08.48 Wita.
“Respons waktu 7 menit. Pemadaman dan pendinginan kurang lebih 1 jam 15 menit. Armada yang kita turunkan 3 armada tembak, 2 portable dan ada 35 personel yang kita turunkan,” kata H. Kamran Daik.