Saat ini pihak pemerintah menggunakan sebagian sisi MasjidBesar At-Taqwa untuk menyimpan sembako yang setiap harinya berdatangan.
Sedangkan untuk uang yang masuk saat ini, sudah mencapai sekitar Rp 800 jutaan, termasuk yang telah dibagikan Polda Kaltara.
Kepala BPBD Tarakan Ahmady Burhan menambahkan bahwa sebagian masyarakat yang sudah dilakukan rujukan ke rumah sakit tidak lagi kembali ke penampungan. Jumlah korban di posko sisa 39 kepala keluarga.
“Yang kami jadikan patokan untuk melakukan pendataan adalah pada saat malam hari, artinya yang beristirahat di tenda itulah jumlah kepala keluarga yang menginap. Sedangkan untuk siang dan sore kami tidak bisa melakukan pendataan karena bercampur dengan pengunjung dan keluarga,” tuturnya.
BPBD juga akan terus mengevaluasi masa tanggap darurat yang akan ditutup pada tanggal 2 Februari.
Pemerintah akan membahas langkah penanganan setelah korban tak lagi di posko.