TARAKAN – Sembilan hari sudah pasca kebakaran di Pasar Batu, Sebengkok, Tarakan Tengah. Namun antusias masyarakat dalam memberikan bantuan masih sangat besar, terutama sembako.
Di penyaluran tahap kedua, sebanyak 226 paket sembako akan kembali diberikan kepada korban.
Dra. Mariyam sebagai kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan menjelaskan sembako dan uang sampai sekarang masih mengalir dari masyarakat. Bantuan yang paling banyak berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara yang diserahkan Gubernur Dr. H. Irianto Lambrie, Sabtu (25/1).
“Kalau yang ketiga (tahap ketiga penyaluran) sudah siap, tinggal yang ke-4 yang masih kami lakukan pemilahan. Khawatirnya masih ada yang kurang. Kami masih mengumpulkan semua sembako yang ada, yang nantinya akan dibagikan ke semua korban yang sekarang mencapai 226 kepala keluarga,” imbuhnya.
Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. Para instansi yang berwenang sepakat tak ada penambahan kepala keluarga dalam hal penerima bantuan.
“Sebenarnya nama-nama itu sudah termasuk dalam data kami. Namun dalam pemilahan KK belum dilakukan, ada beberapa yang memang satu rumah, tetapi di dalam rumah tersebut memiliki KK tersendiri, yang harusnya tersendiri,” tuturnya.
Saat ini pihak pemerintah menggunakan sebagian sisi MasjidBesar At-Taqwa untuk menyimpan sembako yang setiap harinya berdatangan.
Sedangkan untuk uang yang masuk saat ini, sudah mencapai sekitar Rp 800 jutaan, termasuk yang telah dibagikan Polda Kaltara.
Kepala BPBD Tarakan Ahmady Burhan menambahkan bahwa sebagian masyarakat yang sudah dilakukan rujukan ke rumah sakit tidak lagi kembali ke penampungan. Jumlah korban di posko sisa 39 kepala keluarga.
“Yang kami jadikan patokan untuk melakukan pendataan adalah pada saat malam hari, artinya yang beristirahat di tenda itulah jumlah kepala keluarga yang menginap. Sedangkan untuk siang dan sore kami tidak bisa melakukan pendataan karena bercampur dengan pengunjung dan keluarga,” tuturnya.
BPBD juga akan terus mengevaluasi masa tanggap darurat yang akan ditutup pada tanggal 2 Februari.
Pemerintah akan membahas langkah penanganan setelah korban tak lagi di posko.
Ketua GMKI Cabang Tarakan Kristanto Triwibowo yang turut menyerahkan bantuan bersama sejumlah mahasiswa lain mengatakan, bantuan kepada masyarakat terus disinergikan dengan lembaga keummatan sosial di Kota Tarakan.
“Kami sebelumnya membuka posko bantuan yang sudah berjalan selama 7 hari di halaman GKPI Kota Tarakan. Bantuan yang disalurkan pihaknya diterima dari beberapa gereja, umat dan bahkan dari masyarakat. “Ini amanah masyarakat, semoga bisa meringankan para korban,” singkatnya. (agg/lim)