NUNUKAN – Peristiwa kebakaran lahan beruntun terjadi di Nunukan dan Sebatik. Selasa (28/1) kebakaran lahan di Jalan Muslimin, Simpang Bahagia, Desa Liang Bunyu, Sebatik Barat, sekira pukul 10 Wita. Sementara pada Senin (27/1) kebakaran lahan juga terjadi Jalan Sungai Banjar, Desa Binusan, sekira pukul 09-00 Wita.
Total dari keseluruhan luas lahan yang terbakar pun mencapai 15,5 hektare. Beruntung api cepat ditangani dan padam hingga 100 persen. Kendati begitu, butuh waktu cukup lama bagi personel Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan dalam memadamkan api.
Koordinator Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) BPBD Nunukan, Royen mengatakan, menghadapi kebakaran yang terjadi di Jalan Sungai Banjar, Desa Binusan, pihaknya membutuhkan waktu selama 5 jam bahkan lebih. “Ya, pemadaman dilakukan kurang lebih selama 5 jam. Api sudah benar-benar padam itu sekira pukul 15.00 Wita mulai dari pagi puku 09.00 Wita,” ujar Royen kepada pewarta harian ini.
Akibat dari kebakaran tersebut, lahan dengan luar 15 hektare, hangus terbakar. Belum diketahui apa penyebabnya. Namun, ada dugaan dibakar untuk keperluan buka perkebunan.
Sementara itu, Kasi Rescue Disdamkar Nunukan, Aris Pratama mengatakan, pada kebakaran yang terjadi di Jalan Muslimin, Simpang Bahagia, Desa Liang Bunyu, Sebatik Barat, pihaknya memadamkan api selama 1 jam lebih. “Kalau yang di Sebatik, dipadamkan selama 1 jam lebih,” tambah Aris sapaan akrabnya.
Di lokasi, tidak ada terduga pemilik lahan yang terbakar. Padahal, diduga api berasal dari kesengajaan membakar untuk buka kebun. “Berdasarkan laporan masyarakat, dugaan sementara kesengajaan membakar,” tambah Aris. Dari kedua lokasi, lahan yang terbakar merupakan lahan kosong serta hutan pohon akasia juga semak belukar.
Terpisah, Kasubbag Humas Polres Nunukan Iptu M. Karyadi mengatakan, untuk sementara dugaan penyebab kebakaran terjadi masih dalam penyelidikan. Sejumlah saksi akan dimintai keterangan.c“Sejauh ini masih penyelidikan. Pelapor yang pertama melihat juga sudah dimintai keterangan. Karena kejadiannya di hutan, penyelidikan memang agak lama dilakukan, apalagi pelapor sudah melihat api besar saat pertama melihat,” ujar Karyadi meneruskan perintah Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro. (raw/fly)