Dikira Penculik Anak, Ternyata Penjual Minyak Urut

- Senin, 27 Januari 2020 | 15:08 WIB
SALAH PAHAM: Inilah salah tujuh dari satu pedagang minyak urut yang diduga warga penculik anak.
SALAH PAHAM: Inilah salah tujuh dari satu pedagang minyak urut yang diduga warga penculik anak.

TANA TIDUNG - Viralnya berita penculikan anak yang beredar di media sosial, membuat para orang tua resah. Di Kabupaten Tana Tidung, Kecamatan Sesayap Hilir, seorang penjual minyak urut harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran diduga penculik anak.

Pria penjual minyak urut tersebut diketahui bernama Dirman. Ia mengakui berasal Malinau. Kronologisnya, Jumat (24/1) lalu, Dirman beserta dua anak dan enam rekannya berangkat dari Malinau menuju Kecamatan Sesayap Hilir menggunakan kendaraan roda empat. Lalu, mereka pun mengitari kecamatan.

Saat sedang menjajakan produk jualan, dua anaknya berkelahi. Oleh Dirman bermaksud melerai dan memasukkan keduanya ke dalam mobil yang dikendarainya. Namun kejadian itu dilihat oleh warga. Dan warga menyangka Dirman menculik dua anak tersebut. Warga pun segera menghampiri dan melaporkan Dirman beserta enam rekannya ke Polsek Sesayap Hilir.

Dikatakan Kapolsek Sesayap Hilir, Ipda Marzuki, jumlah penjual minyak urut sebanyak tujuh orang dan anak kecil dua orang. Lanjutnya, menurut pengakuan mereka, Dirman dan rekan-rekannya ngontrak rumah di Malinau. Karena tak ada yang menjaga dua anaknya, keduanya pun dibawa ikut serta ke Tana Tidung. “Kalau berjualan selalu diajak. Oleh warga melihat kejadian saat dua anak itu berkelahi dan dibawa masuk ke mobil. Jadi dikira kaya penculik anak," kata Kapolsek Ipda Marzuki.

Hasil pemeriksaan Polsek Sesayap Hilir, penjual minyak urut tersebut sedang menunggu seorang supir yang saat itu sedang berjualan di perusahaan PT TUM. Jadi warga yang melihat penarikan anak itu dikira penculikan anak. "Ini hanya kesalahpahaman saja, antara warga yang melihat. Karena banyak isu jika penculikan anak ini sangat meresahkan warga, tentu ini yang menjadi peka para warga," katanya.

Ia mengakui, sangat mengapresiasi para warga dengan selalu berhati-hati kepada setiap orang asing yang berada di sekeliling mereka. Ini bentuk kesiapan yang memang harus ada di masyarakat.

"Saya sangat apresiasi, mereka peka setiap keberadaan orang baru yang ada di desa mereka. Jangan sampai sesuatu terjadi terlambat, meski ini kesalahpahaman namun kita harus lebih waspada selalu. Karena bahaya akan selalu ada di sekitar kita," jelasnya.

Ia mengimbau, setiap warga yang baru setidaknya harus melaporkan diri ke RT setempat agar keberadaanya bisa diketahui oleh RT. "Ini pasti penjual minyak tidak lapor ke RT, makanya kejadian ini terjadi. Coba kalau mereka melapor mungkin warga tidak berprasangka buruk terhadap mereka. Jadi kalau datang baru wajib lapor ke RT setempat,” lanjutnya. (rko/zia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X