Menurutnya bahwa SMA Negeri 1 Tanjung Palas Tengah ini merupakan satu-satunya yang belum memiliki gedung sekolah di Kabupaten Bulungan. Sementara, selain administrasi sekolah, pematangan lahan untuk gedung sejauh ini sudah siap. “Lalu apa alasan pemerintah tidak menganggarkan di APBD provinsi 2020 untuk pembangunan gedung tersebut. Sampai kapan mereka semua harus menumpang belajar hanya 4 jam perhari," bebernya seraya prihatin akan kondisi tersebut.
Bahkan, pihaknya di akun media sosial (medsos) pribadinya mengunggah pernyataan dan foto-foto bukti penggunaan anggaran pembangunan sekolah itu. Dengan harapan hal itu dapat segera direspons dengan baik dari pemerintah daerah sendiri.
Menyikapi hal itu, Kepala Disdikbud Kaltara, Sigit Muryono menjelaskan mengenai pembangunan Gedung SMA Negeri 1 Tanjung Palas Tengah memang diakuinya tidak masuk dalam yang akan dibangun. Melainkan, proses pembangunannya sendiri dengan model dan metode USB (unit sekolah baru) dengan biaya APBN.
“Saat ini sudah kami usahakan agar masuk ke USB. Mengingat sekolah ini proses negerinya baru dilakukan di tahun 2019 lalu. Proses pun terus berjalan dan berprogres," ungkapnya.
Dikatakannya juga, dalam prosesnya itu sendiri tak ditampiknya kembali bahwa itu tak semudah dalam membalikkan telapak tangan. Termasuk, pada proses lainnya di sekolah itu yang meliputi, proses pemenuhan guru dan tenaga kependidikan yang seluruh guru ataupun TU sudah diakomodir menjadi tenaga GTT (guru tidak tetap) dan PTT (pegawai tidak tetap).
“Termasuk juga seleksi calon kepala sekolah sudah dilakukan bagi yang memenuhi syarat. Tinggal menunggu pelantikannya saja. Dan redistribusi guru PNS tahap kedua sedang dilakukan. Sebagian sudah dilakukan dengan nota dinas," bebernya.