Sisa 30 KK di Posko Tanggap Darurat

- Senin, 27 Januari 2020 | 14:23 WIB
DALAM TENDA: Kondisi pengungsian yang berada di dalam tenda pengungsian saat hujan deras mengguyur Bumi Paguntaka sebelum dievakuasi ke lantai 2 Masjid At-Taqwa, Minggu (26/1).
DALAM TENDA: Kondisi pengungsian yang berada di dalam tenda pengungsian saat hujan deras mengguyur Bumi Paguntaka sebelum dievakuasi ke lantai 2 Masjid At-Taqwa, Minggu (26/1).

TARAKAN - Hujan deras mengguyur Bumi Paguntaka, Minggu (26/1) membuat korban kebakaran yang berada di dalam tenda pengungsian di halaman Masjid Besar At-Taqwa terpaksa dievakuasi sementara ke lantai dua masjid. Air masuk ke dalam tenda pengunggsian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan Ahmadi Burhan mengatakan, evakuasi dilakukan setelah BPBD Tarakan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan, Satpol PP dan PMK Tarakan, PMI Tarakan, Polres Tarakan, Kodim 0907 Tarakan dan pihak-pihak terkait. “Hujan yang cukup deras tadi pagi tersebut membuat tenda pengungsian basah dan air merembes masuk, sehingga kami langsung melakukan evakuasi ke lantai dua masjid setelah sebelum dilakukan koordinasi terlebih dahulu,” tuturnya.

Setelah hujan reda, pihaknya dibantu dengan petugas lain yang ada di lapangan memindahkan perlengkapan yang basah ke luar tenda pengungsian. “Setelah kering baru kami bawa kembali ke dalam tenda agar bisa digunakan lagi oleh saudara-saudara kita yang menjadi korban kebakaran,” ujarnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa selama masa tanggap darurat bencana 14 hari, ada beberapa pengungsi yang sudah terserang penyakit. Berdasarkan data di pelayanan kesehatan, ada 8 pengungsi yang terserang penyakit mulai dari mual, nyeri perut, radang tenggorakan, sakit kepala, batuk, dan flu.

“Untuk yang perlu penanganan lebih lanjut kita sudah mengarah untuk dibawa langsung ke RSUD Tarakan,” ujarnya.

Hingga saat ini diketahui masih ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) yang bertahan. “Yang jelas hingga masa tanggap berakhir kami tetap menerima tambahan pengungsi, namun kami harapkan juga pengunggsi yang sudah mendapatkan bantuan bisa mencari tempat tinggal yang layak, terlebih pak wali kota sudah menyiapkan rusunawa sebagai tempat relokasi sementara pengungsi korban kebakaran, bahkan digratiskan selama 1 tahun,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan Dra. Maryam mengatakan, sejauh ini jumlah logistik untuk pengungsi maupun petugas yang ada di lapangan masih cukup. “Alhamdulillah masih aman, walaupun ada penambahan-penambahan kita masih bisa menyesuaikan kebutuhan logistik hingga batas waktu tanggap darurat bencana selesai,” tuturnya.

Dirinya mengkhawatirkan ketika hujan deras mengguyur Bumi Paguntaka, air merembes masuk ke dalam tenda pengungsian. “Seperti tadi pagi air merembes masuk ke dalam tenda, tentu hal tersebut tidak membuat pengungsi nyaman berada di dalam tenda,” ucapnya.

 “Bisa juga tinggal sementara di rusunawa di mana Wali Kota (dr. Khairul) juga sudah menawarkan sebelumnya gratis setahun bila tinggal di rusunawa,” ucapnya.

Sementara itu salah satu penggungsi, Inani berencana akan mencari tempat tinggal sementara dengan uang bantuan yang telah diberikan kepadanya. “Iya rencananya mau cari tempat tinggal sementara,” ujarnya. (jnr/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X