Dukung Korban hingga Meninggalkan Posko

- Senin, 27 Januari 2020 | 14:08 WIB
MENGUATKAN: Kabag Psikologi Biro SDM Polda Kaltara Kompol Imam Suhadak M.Psi, Psikolog, bersama tim saat mengajak anak-anak di posko tanggap darurat Sebengkok mewarnai gambar.
MENGUATKAN: Kabag Psikologi Biro SDM Polda Kaltara Kompol Imam Suhadak M.Psi, Psikolog, bersama tim saat mengajak anak-anak di posko tanggap darurat Sebengkok mewarnai gambar.

Personel dari Bagian Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara (Kaltara), juga turun tangan melaksanakan trauma healing kepada para korban pasca kebakaran hebat, pekan lalu.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

DI posko tanggap darurat, tepatnya di halaman Masjid Besar At-Taqwa, Sebengkok, Tarakan Tengah, menjadi rumah sementara bagi 136 kepala keluarga (KK), yang harus ikhlas kehilangan tempat tinggal dalam sekejap.

Hari ini, persis dengan harinya musibah kebakaran. Ya, Senin. Sepekan berlalu, tetapi saat melewati Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Pasar Batu, sesekali pengendara melirik bekas kebakaran ini.

Ada yang tersisa puing-puing. Tidak sedikit pula bangunan yang rata dengan tanah. Berkaca dari musibah kebakaran ini, semakin terasa rahasia Ilahi.

Beberapa pemilik toko mulai bangkit. Mulai membersihkan sisa-sisa amukan si jago merah itu. Memulai dari awal lagi. Rasanya pasrah kepada sang pencipta.

Mungkin di hari kedelapan ini, perasaan para penyintas alias korban kebakaran mulai membaik. Bisa tersenyum, dan mulai melupakan kejadian nahas itu.

Tapi mampu bertahan hingga di titik ini, rasanya tidak mudah. Selain mendapat dukungan dari keluarga, sanak saudara dan masyarakat Kalimantan Utara, khususnya Kota Tarakan, perjuangan para psikolog juga berperan besar dalam hal ini.

Termasuk personel Bagian Psikologi Biro SDM Polda Kaltara. Kepala Bagian (Kabag) Psikologi Biro SDM Polda Kaltara, Kompol Imam Suhadak, M.Psi, Psikolog mengatakan, sejak Selasa (21/1) lalu, Polda Kaltara mengutus 4 tim psikologi, untuk membantu melakukan pemulihan atau trauma healing. Baik kepada korban dewasa, orang tua, maupun anak-anak.

“Sore harinya sudah dapat kabar terjadi kebakaran. Tapi karena tim psikologi dari Tanjung Selor, dan armada terbatas, jadi tim berangkat besok pagi,” katanya kepada Radar Tarakan.

Tim relawan juga tinggal di sekitar posko. 24 jam stand by, berjaga-jaga bila mendadak dibutuhkan. Syukurnya, selama bertugas menjadi tim relawan, tidak menemukan korban yang terguncang hebat, hingga tingkat depresi.

Bisa jadi karena para korban mendapatkan dukungan dari masyarakat yang turut merasakan duka mendalam ini. Merasa terhibur dengan kunjungan dan perhatian dari keluarga dan masyarakat Kota Tarakan.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X