Paling Butuh Perlengkapan Sekolah

- Kamis, 23 Januari 2020 | 13:58 WIB
CARI YANG PAS: Dua anak sedang memilih baju yang disumbangkan masyarakat di posko tanggap darurat di Masjid Besar At-Taqwa, kemarin (22/1). Foto bawah, warga mengumpulkan sisa kebakaran.
CARI YANG PAS: Dua anak sedang memilih baju yang disumbangkan masyarakat di posko tanggap darurat di Masjid Besar At-Taqwa, kemarin (22/1). Foto bawah, warga mengumpulkan sisa kebakaran.

BANTUAN dari semua pihak masih dibutuhkan bagi korban kebakaran Pasar Batu, Senin (20/1). Mereka yang mendiami posko tanggap darurat di Masjid Besar At-Taqwa, Sebengkok masih berharap berbagai macam bantuan. Posko tersebut pun menjadi tempat sementara bagi para korban yang tak memiliki pilihan untuk menginap.

Kepala  Dinas Sosial (Dinsos) Tarakan Dra. Mariyam yang  berada  di lokasi pengungsian ikut serta membantu korban  kebakaran. Ia menyampaikan setiap harinya data bantuan yang baru dapat diakumulasi pada malamnya.  Masyarakat demikian antusias memberikan bantuan hingga ke lokasi posko.

Ia juga menyampaiakn terima kasih kepada msyarakat yang telah ikut membantu korban kebakaran, baik itu masyarakat, instansi, maupun BUMN dan BUMD yang ada di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).

“Saat ini jumlah penyumbang mencapai kurang  lebih  600 dan hasil dari sumbangan  berupa uang  yang masuk kurang lebih Rp 200 juta selama 2 hari pasca kebakaran.  Penyumbang sampai saat ini juga masih banyak yang berdatangan, baik itu di Tarakan maupun dari luar Tarakan,” ujarnya, kemarin (22/1).

Sedangkan sumbangan yang ada, baik itu berupa sembako, pakaian, dan perlengkapan anak dan lain sebagainya. Sedangkan jenis bantuan  yang paling dominan saat ini  yang  paling banyak dibawa oleh masyarakat adalah  jenis sembako, dan selebihnya perlengkapan sehari-hari seperti perlengkapan mandi dan mencuci.

“Saat ini yang paling dibutuhkan dan masih dikatakan kurang adalah perlengkapan sekolah, seperti tas, buku, pensil dan  seragam. Pakaian sekolah baik itu SD, SMP, maupun SMA, karena kebanyakan korban dari masyarakat banyak terdapat anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Bahkan sebagian seragam mereka tidak dapat terselamatkan ketika terjadi  kebakaran,” imbuhnya.

Sementara jika masih ada warga yang ingin menyumbangkan pakaian, sebaiknya pakaian yang baru. Kebanyakan pakaian layak pakai atau pakaian bekas yang disumbangkan warga, tidak sesuai dengan ukuran badan pengungsi. Jadinya pakaian yang ditampung menumpuk.

Bahkan korban kebakaran tidak bisa memanfaatkan pakaian tersebut, karena memang pakaiannya sudah disortir, bahkan bisa dikatakan pakaian yang terpakai hanya beberapa persen saja.

Dari perbaruan data, masyarakat yang terdampak kebakaran tersebut 466 jiwa dan 140 kepala keluarga di 4 rukun tetangga (RT). Dinsos juga membuka komunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan untuk memberikan izin kepada korban kebakaran selama seminggu.

 

DPRD USUL ARMADA BARU

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara akan mendorong rencana peremajaan armada mobil, alat pengaman diri (APD) dan fasilitas pemadam kebakaran lainnya yang dianggap kini sudah tidak layak untuk digunakan.

Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris, Rabu (21/1) ketika mengunjungi lokasi pengungsian di halaman Masjid Besar At-Taqwa bersama anggota DPRD Kaltara lainnya menilai peremajaan sangat penting dilakukan.

“Karena kondisinya sudah lama tidak dilakukan peremajaan, rencananya mendorong adanya peremajaan armada mobil, APD dan fasilitas pemadam kebakaran lainnya,” tuturnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X