Februari, SOA Penumpang Ditarget Beroperasi

- Kamis, 23 Januari 2020 | 12:34 WIB
ANGKUTAN UDARA: SOA penumpang APBD Kaltara 2020 ditarget segera beroperasi bulan depan.
ANGKUTAN UDARA: SOA penumpang APBD Kaltara 2020 ditarget segera beroperasi bulan depan.

TANJUNG SELOR – Subsidi Ongkos Angkut (SOA) penumpang yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020 hingga saat ini terus berproses. Bahkan saat ini prosesnya telah memasuki tahap tender.

Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Perkeretaapian, Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara (Kaltara), H. Andi Nasuha menyampaikan, untuk SOA penumpang dalam proses tender. Diharapkan awal atau akhir Februari 2020 sudah dapat beroperasi, termasuk SOA penumpang APBD Kabupaten Nunukan.

“Artinya, seluruh masyarakat yang akan bepergian ke perbatasan sudah bisa terakomodasi dengan transportasi yang cukup memadai,” ungkap Andi kepada Radar Kaltara.

Meski begitu, pihaknya tidak dapat memastikan apakah Februari itu semua sudah bisa beroperasi atau tidak. Karena tergantung dari proses tender. “Proses tender itu memakan waktu yang cukup lama. Kemudian, setelah selesai tender ada lagi waktu sanggah selama sepekan hingga dua pekan ke depan,” jelasnya.

Belum lagi kalau proses tender itu gagal. Tetapi sejauh ini belum ada yang gagal. Dan pihaknya berharap prosesnya tidak gagal. Karena kalau proses tender gagal akan berdampak langsung kepada masyarakat. “Walaupun SOA penumpang APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) sudah berjalan, tetapi jumlah seat (kursi) masih sangat terbatas,” sebutnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap melalui APBD provinsi, APBD kabupaten dan APBN bisa berjalan secara bersamaan. Tahun ini untuk SOA APBD, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara mengalokasikan anggaran sebesar Rp 13,6 miliar. Anggaran itu akan difokuskan untuk dua kabupaten, Malinau dan Nunukan.

“Tapi yang paling banyak kita akomodasi di Malinau. Kenapa di Malinau? Karena di sana ada sekitar tujuh lapangan terbang,” bebernya.

Selain itu, daerah Malinau juga memiliki banyak wilayah pedalaman jika dibandingkan dengan daerah Nunukan. Kalau APBN semua telah terakomodasi. Contohnya SOA barang, jika sebelumnya hanya dua sekarang menjadi tiga di Desa Long Sule.

“Dua tahun terakhir ini Long Sule selalu mengalami kelangkaan sembako. Dengan adanya SOA barang ini kita harapkan sembako bisa diangkut ke Long Sule, sehingga tidak ada lagi terjadi kelangkaan sembako,” ujarnya.

Dijelaskan, dalam satu pekan sembako yang diangkut ke wilayah Long Sule minimal 400 kilogram (kg). Sedangkan untuk wilayah Long Bawan dan Long Ampung minimal 800 kg. “Yang jelas kita berharap tidak ada lagi kelangkaan (sembako, Red) terjadi,” jelasnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X