TANJUNG SELOR – Penyebab terbakarnya gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Tanjung Palas yang belokasi Desa Antutan, Tanjung Palas belum juga diketahui. Proses penyelidikan sumber api yang menghabiskan gedung sekolah terus dilakukan.
Kapolres Bulungan AKBP Yudhistira Midyahwan melalui Kapolsek Tanjung Palas, Iptu Supriyadi menyampaikan, pihaknya terus mendalami penyebab terbakarnya gedung sekolah tersebut. Tempat kejadian perkara (TKP) sudah diamankan dengan police line.
Selain itu, Tim Inafis Polres Bulungan telah dikerahkan mengumpulkan sampel di TKP sebagai petunjuk. Sebab, gedung aula yang tak jauh dari ruang kelas belajar (RKB) tidak dialiri listrik. “Saat ini masih lidik. Pemeriksaan di TKP dilakukan Tim Inafis untuk memudahkan melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi sudah dilakukan,” ucap Iptu Supriyadi kepada Radar Kaltara.
Dijelaskan, saat ini sebanyak empat orang saksi telah diperiksa untuk mengumpulkan keterangan atas musibah yang terjadi pada Minggu (19/1) sekitar pukul 00.00 WITA. Di antaranya, dari pihak sekolah dan sejumlah warga sekitar. Kemudian berkoordinasi dengan dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan.
“Sementara yang dimintai keterangan ada warga sekitar. Kemudian pihak sekolah yakni penjaga sekolah. Tim Inafis juga di lapangan dan keterangan masih dikumpulkan,” bebernya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, H. Jamaluddin usai meninjau lokasi menyampaikan bangunan sekolah yang terbakar berdiri sejak 2002 silam dan kondisi kerusakan hingga 80 persen.
Dengan jumlah siswa yang menggunakan gedung tersebut untuk kegiatan ekstrakurikuler sekira 200 orang. “Memang sebelum terbakar kondisinya 80 persen rusak, jadi sudah tidak layak lagi digunakan,” katanya.
Saat ini Disdikbud Bulungan akan berupaya mencari sumber anggaran baik melalui dana alokasi khusus (DAK) maupun bantuan pemerintah (bantah) pusat untuk membangun kembali gedung yang telah terbakar. Itu dilakukan dengan harapan bangunan yang terbakar bisa kembali dibangun. “Tetap kita bangun dan kami akan terus berupaya mencari sumber anggaran,” yakinnya.
Untuk diketahui, amukan si jago merah diperkirakan terjadi sekira pukul 00.00 WITA, hingga pukul 03.15 WITA. Selain gedung, peralatan latihan bela diri dan gulat yang digunakan siswa juga ikut habis terbakar. (akz/eza)