Kisah Lansia yang Rumahnya Selamat dari Kebakaran

- Rabu, 22 Januari 2020 | 13:55 WIB
Baco
Baco

Kebakaran yang melanda kawasan Pasar Batu menyisakan luka dan duka bagi para korban. Namun Baco, yang usianya diperkirakan 90-an tahun mengaku kejadian itu adalah bukti kebesaran Tuhan. Rumahnya satu-satunya yang selamat, beradar tepat di bibir sungai.

AGUS DIAN ZAKARIA

SEKILAS tidak ada yang jauh berbeda dengan kakek Baco ini, penampilan yang sudah sangat sepuh ini sangat dikenali masyarakat sekitar dan mudah ditemui di kediamannya. Ia terlihat masih sehat dan dapat berjalan dan berbicara normal. Radar Tarakan menemui Kakek Baco di rumahnya yang selamat dari kebakaran. Padahal dengan titik api hanya berjarak beberapa kaki saja.

Rumah di kiri-kanannya hangus. Rumah Kakek Baco sama dengan rumah pesisir pada umumnya. Berbahan kayu. Rumah berklir merah muda itu masih berdiri tegak.

Kekek Baco hidup bersama seorang istri bernama Amariyah (65) di dalam rumah seluas 15 x 8 meter itu. Baco juga memiliki seorang anak bernama Hasdar (27). Namun tinggal bersama istrinya tidak jauh dari rumahnya.

Baco menceritakan, saat kebakaran terjadi ia seorang diri di dalam rumah. Lagi beristirahat. Biasanya ia turut dalam kegiatan pertambakan bersama istri dan anaknya. Hari kejadian, Senin (20/1), baru saja sang istri dibawa sang anak masuk ke tambak.

Saat kebakaran itu tidak banyak yang bisa diperbuatnya. Saat api semakin mendekati rumahnya, ia sempat menyuruh menantu dan cucunya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya untuk segera lari menyelamatkan diri. Yang ia lakukan hanya berdoa dan berjalan menjauhi rumah.

"Saat kejadian saya menyuruh menantu dan cucu saya untuk menyelamatkan diri. Kemudian saya kumpul pakaian, sambil berdoa supaya api tidak menghabiskan rumah saya. Setelah itu saya berjalan keluar, tidak pakai baju, hanya pakai sarung dan sendal menjauhi rumah," ujarnya, kemarin (21/1).

Bukan doa khusus yang ia panjatkan saat berkemas. Namun hanya Surah Al-fatihah dan dua kalimat syahadat. Sebagai seorang berjiwa besar, ia hanya dapat berserah dan mengikhlaskan semua yang akan terjadi. Sehingga, ia pun sudah bersiap jikalau kehendak mengharuskan rumahnya ikut terbakar. "Saya tidak tahu juga kenapa rumah saya bisa selamat, padahal tetangga saya kanan kiri sudah dimakan (dilahap) api rumahnya. Saya cuma bisa bawa baju saja. Memang ada juga beberapa ponakan saya datang membantu mengangkat barang-barang. Tapi saya tidak terlalu memperhatikan itu, saya hanya pasrah saja, membawa 1 tas pakaian dan keluar rumah," tukasnya.

Menjelang beberapa lama, secara mengejutkan kobaran api besar melewati rumah Baco dan justru merambat ke rumah di sebelumnya. "Tidak ada ilmu khusus yang saya punya. Saya hanya berserah saja kepada kehendak yang di atas. Kalau saya punya ilmu pasti saya tidak meninggalkan rumah saya. Nyatanya saya kan menyelamatkan diri juga," ucapnya.

Baco mengatakan tidak ada keanehan dengan selamatnya rumah miliknya, menurutnya hal itu tidak terlepas dari peran tetangga dan keponakan yang berjuang untuk mencegah rumahnya dari jilatan si jago merah. "Sebenarnya kalau menurut saya tidak ada keanehan, tapi setiap mau mendekati rumah saya, itu ponakan saya sigap langsung menyiram," tukasnya.

Meski rumah lain juga memiliki perlindungan yang sama, namun api terus merembet.

Menyadari itu, Baco hanya bersyukur kepada Sang Pencipta. "Saya hanya bersyukur rumah saya tidak terbakar. Ini semua kan kehendak Allah. Kalau Allah belum menghendaki rumah saya terbakar meskipun api dekatnya, tidak akan terbakar," ucapnya.

Baco mengakui selama ini ia dan sang istri hanya rutin membaca Surah Yasin saat magrib.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X