TARAKAN - Speedboat Malinau Express IX yang membawa 35 penumpang dari Malinau tujuan Tarakan, Senin (20/1) mengalami kecelakaan saat melewati perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Tana Tidung.
Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan Syaharuddin mengatakan, speedboat yang dinakhodai Asriadi tersebut membawa 2 anak buah kapal (ABK) dan 35 penumpang yang sesuai manifest 32 penumpang dewasa dan 3 penumpang anak, kecelakaan terjadi sekira pukul 14.30 WITA di perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Tana Tidung.
“Saat itu speedboat menabrak sebuah kayu yang timbul tenggelam terbawa arus,” tuturnya
Dari keterangan nakhoda kapal Asriadi setelah menabrak kayu tersebut, dirinya meminta kedua ABK melakukan pengecekan apakah terjadi keretakan akibat tabrakan tersebut.
“Dari penjelasan Asriadi saat dicek tidak ditemukan keretakan atau tanda-tanda air yang masuk kedalam speedboat, sehingga kedua ABK melaporkan kepada Asriadi kondisinya aman sehingga dapat melanjutkan perjalanan,” ungkapnya.
Namun sekira pukul 15.00 WITA saat masih dalam perjalanan dari Malinau menuju Tarakan, kondisi speedboat yang dinakhodainya terasa berat, sehingga dirinya mencurigai hal ini disebabkan adanya keretakan yang menyebabkan air masuk akibat tabrakan dengan kayu sebelumnya.
“Untungnya nakhodai kapal sigap dengan menepi ke sungai dan meminta penumpang untuk tidak panik,” ucapnya.
Nakhoda kapal langsung menghubungi Hamzah yang merupakan agen yang ada di Tarakan melalui telepon selulernya untuk meminta bantuan serta menginformasikan ke KSOP Kelas III Tarakan.
“Sekira pukul 15.35 WITA pihak agen mengirimkan bantuan yakni speedboat New Malinau Express yang tiba di lokasi speedboat Malinau Express IX pada pukul 16.00 WITA dan membawa seluruh penumpang menuju Tarakan,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan saat ini nakhoda kapal beserta ABK sudah berada di KSOP Kelas III Tarakan untuk dimintai keterangan terkait peristiwa kecelakaan. “Speedboat Malinau Express sudah berada di KSOP Kelas III Tarakan, rencananya besok (hari ini) kami akan lakukan pemeriksaan seberapa parah kerusakan yang dialami speedboat ini, nantinya dari pemeriksaan kami akan meminta untuk diperbaiki, setelah diperbaiki kami cek lagi apakah sudah aman untuk berlayar atau tidak,” ujarnya.
Ia menilai ini murni kecelakaan. “Saya mengapresiasi nakhoda kapal yang sigap mengambil tindakan sebagai upaya mencegah jatuhnya korban jiwa,” ujarnya. (jnr/lim)