Pasar Pertama yang Mengkhususkan Pisang

- Selasa, 21 Januari 2020 | 11:29 WIB

Pasar Batu Tarakan, belakangan identik sebagai pusat oleh-oleh. Sebagian pedagang di lokasi ini memang menjual bermacam oleh-oleh khas Tarakan. Adapula oleh-oleh buatan negeri jiran, Malaysia. Pasar Batu juga dikenal sebagai pasar pakaian, di mana mudah ditemui tukang jahit.

 

---------

 

PASAR di RT 24, Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah itu ludes dilahap api, kemarin (20/1). Sekira 73 pedagang di dalamnya menjadi korban. Berderet kisah tentang pasar yang diresmikan pada 1973 ini.

Salah satunya berasal dari Ketua RT 24, Sebengkok, Turmin Wahid.

Wahid kecil menyaksikan pasar tersebut melalui renovasi, sekira 1970. Dan selesai pada 1973. Tahun itu pula diberi nama sebagai Pasar Batu. Alasannya karena konstruksinya berbahan batu, batu kerikil hingga batu karang.

Uniknya batu yang disusun menjadi lapak tak diplester seperti bangunan pada umumnya. Kesan batu-batu itu dibiarkan menonjol. “Dari situlah penamaannya,” ujar Turmin Hamid, kemarin (21/1).

Aktivitas jual beli di kawasan itu diperkirakan sudah ada sejak 1950-an. Dari kisah yang diturunkan orang tua, Turmin mengaku ramai orang jual beli di kawasan itu. Entah sekadar bertukar barang atau berbelanja keperluan.

“Nanti tahun 1968 mulai membentuk pasar. Belum pasar batu. Itu dulu satu atap. Saat direnovasi dibuatlah lapakan, dipetak-petak.  Petaknya itu, tembok setinggi satu meteran, dengan batu kerikil dan batu karang. Diubah tahun 1970, selesai tahun 1973,” kisah Turmin.

Sebelum pasar tersebut dihuni banyak penjual pakaian, dagangan seperti pisang yang mendominasi. “Bukan pasar buah. Memang pisang saja dijualnya, khusus pisang. Atapnya itu, enggak terpisah-pisah. Terbuat dari sirap,” tambahnya.

Belakangan pedagang pakaian mulai masuk ke Pasar Batu. Sementara penjual pisang bergeser ke arah barat kawasan itu. Pintu pasar berada di sisi utara.

Turmin mengaku tak banyak perubahan dari 1973 dalam pasar tersebut. “Sebelum kebakaran ini, tampaknya itu masih sama sejak 1973. Memang tak ada perubahan,” ulasnya.

RT 24 memang dikenal sebagai kawasan pasar.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X