MANAGED BY:
SELASA
30 MEI
RADAR KALTARA | TARAKAN | BULUNGAN | NUNUKAN | MALINAU | KTT | KULINER | OLAHRAGA | ADV | KRIMINAL
Senin, 20 Januari 2020 13:23
Hasil Penjelajahan Nusantara, Akan Dijadikan Buku ‘Pedoman’

Cerita Mahir, si Penjelajah Nusantara Menggunakan Sepeda (Bagian 4-habis)

CERIA: Mahir, si penjelajah Nusantara dengan hanya menggunakan sepeda tetap ceria sekalipun sudah melalui perjalanan yang luar biasa.

Penjelajahan dengan bersepeda keliling Indonesia seorang diri, masih terus berlanjut yang dilakono Muhammad Mahir Abdulloh. Jika rampung menjelajahi Nusantara, hasil ekspedisi tersebut akan dijadikan sebuah buku.

 

RACHMAD RHOMADHANI

 

KELILING Indonesia dengan bersepeda, menurut pandangan pria kelahiran Jakarta 30 Mei 1995 bahwa itu merupakan hal yang biasa dilakukan oleh goweser. Bahkan, ia pun tak menampik dari aksinya itu. Yakni, jauh sebelumnya sudah banyak goweser yang sudah melakukannya.

Meski, dalam prosesnya tak seorang diri melainkan berkelompok. Di samping tujuan bersepedanya itu pun berbeda-beda. Apakah hanya sekadar untuk hobi ataupun tujuan lain, seperti dirinya sendiri untuk literasi.

Akan tetapi, dengan banyaknya goweser yang keliling Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Yaitu sejauh ini tak ada di antara mereka yang menuliskan secara rinci tentang bagaimana peta-peta wilayah yang telah dijelajahinya. Sehingga para goweser pun harus meraba-raba tentang daerah yang akan dilintasinya tersebut.

“Mengaca dari itulah mengapa saya berpikiran untuk membuat buku. Ya, agar para goweser tahu peta-peta yang hendak dilaluinya,” ungkap Mahir sapaan akrabnya dalam perbincangannya kepada pewarta.

Lanjutnya, dalam pembuatan buku di ekspedisi penjelajahan nusantara (EPN) nantinya ini, tak banyak seseorang yang telah membukukannya. Khususnya, pada perjalanan pribadi. Padahal, itu sangat penting dijadikan sebuah literatur juga bagi goweser.

“Dalam buku itu tentunya menjelaskan secara detail tentang proses penjelajahan. Baik, mengenai rute-rute yang dapat dilalui atau sebaliknya. Termasuk, pada kondisi kehidupan masyarakat di belahan bumi Indonesia ini,” terang pria asal Ibu Kota Negara Indonesia ini.

Di sisi lain, mengenai masyarakat yang hobi akan traveler atau pada nuansa kehidupan alam. Maka, di buku yang akan dibuatnya nanti pun akan disebutkan dan dijelaskan secara detail terkait tempat gunung, diving, goa dan kampung adat yang sangat menarik untuk dikunjungi.

“Intinya, ada buku soal gambaran situasi setiap daerah. Sehingga tatkala ada pesepeda dari Indonesia ataupun luar negeri. Mereka dapat melihatnya dalam buku yang akan diorbitkan pasca usainya EPN ini,” bebernya.

Lanjutnya, dalam buku itu pun nantinya ada sesuatu hal yang akan dikupas tuntas dan sangat penting bagi pesepeda yang akan keliling Indonesia ini. Dikarenakan dalam penjelasannya pun akan disebutkan tentang karakter masyarakat di provinsi ini. Apakah adat istiadatnya itu dapat sejalan dengan adat istiadat para goweser ataupun sebaliknya.

“Khususnya, pada goweser bule atau dari luar negeri yang terkadang ingin membuat perjalanannya berkesan. Sehingga mereka ada yang beraksi dengan bertelanjang dada atau lainnya. Padahal itu di daerah ini tak boleh karena adat istiadatnya berbeda,” katanya.

“Meski, di mata mereka hal itu merupakan hal biasa dan hanya dijadikan ajang seru-seruan. Dan biasanya aksi itu dilakukan hanya beberapa kilometer. Tapi, di wilayah Asia ini jelas tak bisa. Maka, memang perlu ada penjelasannya secara detail di buku itu,” sambungnya.

Ditambahkannya juga, namun dirinya pun mengaku perihal penulisan buku itu sendiri, tak ada target khusus kapan dapat diselesaikannya pasca EPN ini. Hanya, dalam kerangka penulisan itu sendiri sejauh ini sudah ada dalam catatan buku kecilnya. Sehingga nantinya tinggal dirangkai lebih dalam lagi.

“Yang jelas, nanti sampai Jakarta baru akan saya garap (pembuatan buku, Red). Intinya penjelajahan ini bagi saya merupakan pengalaman yang luar biasa,” ujarnya yang juga mengakhiri perbincangan dengan pewarta dan akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). (***/eza)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 11:13

Persembahkan Tarian Daerah, Berlatih Hingga Empat Bulan

<p>Ada cerita lain pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang dilakukan di ruang serba guna…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers