PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara (Kaltara) menetapkan status waspada terhadap penyebaran virus polio di Bumi Benuanta. Pasalnya, virus tersebut telah mewabah di Kota Tauran, Sabah, Malaysia. Bahkan bayi laki-laki berusia tiga bulan dikabarkan positif terkena virus polio.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kaltara, Agust Suwandy mengatakan, sebenarnya sejak tahun 2000 silam Malaysia telah dinyatakan bebas dari penyakit polio dan baru ditemukan lagi di tahun ini. Untuk di Indonesia sejak tahun 2014 sudah dinyatakan bebas.
“Di Kaltara sejak terbentuk menjadi provinsi belum ada kita temukan kasus polio. Tetapi kita tetap melakukan vaksinasi polio melalui imunisasi rutin dan PIN (pekan imunisasi nasional),” ungkap Agust kepada Radar Kaltara.
Untuk pencegahan penularan dari Malaysia ke Indonesia. Khususnya di Kaltara, Dinkes telah melakukan pengawasan pada visitor dari Malaysia melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), baik melalui jalur laut maupun udara.
“Kami juga telah memberikan vaksin polio kepada TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang dideportasi di Kabupaten Nunukan. Bahkan kita juga telah mengirim vaksin ke Nunukan,” ujarnya.
Sebenarnya stok vaksin yang ada sekarang ini sasarannya hanya kepada bayi dan balita saja (imunisasi rutin). Tetapi karena ada kejadian polio, maka sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) stok dialokasikan untuk pencegahan dan penularan pada orang yang berisiko, terutama pengunjung dari Malaysia.