2020, Potensi Karhutla di Pulau Ini Masih Ada

- Jumat, 17 Januari 2020 | 11:06 WIB
ilustrasi
ilustrasi

TARAKAN – Masih adanya musim kemarau yang terjadi pada tahun 2020, membuat potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bumi Paguntaka masih bisa terjadi. Terlebih trennya dari dari tahun ke tahun terjadi peningkatan.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (PMK), Dinas Satpol PP dan PMK Tarakan, H. Eko P. Santoso mengatakan, berdasarkan data Satpol PP dan PMK Tarakan pada tahun 2018 hanya ada 13 kejadian karhutla. Namun jumlah tersebut meningkat signifikan pada tahun 2019 yakni 88 kejadian karhutla.

“Kalau potensi pasti karhutla tahun ini masih ada, namun jumlahnya tidak bisa kita prediksi apakah terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya atau terjadi penurunan,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan, kebanyakan peristiwa karhutla terjadi ketika memasuki musim kemarau. Kondisi kering tidak adanya hujan turun, dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan baru dengan cara membakar lahan.

“Kejadian karhutla meningkat pada waktu-waktu tertentu saja, yakni pada saat kondisi sedang kemarau, di mana ada oknum yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja membakar lahan untuk membuka lahan baru,” tuturnya.

Mengapa oknum tersebut membuka lahan baru dengan cara membakar, karena dinilai membuka lahan dengan membakar lahan dianggap lebih mudah dan lebih efisien serta lebih murah.

“Mindset seperti ini seharusnya diubah masyarakat kita, karena apa yang diperbuat oleh oknum ini tidak hanya merusak lingkungan serta habitat hewan yang ada di dalamnya, tapi juga berdampak pada masyarakat secara luas yakni efek yang ditimbulkan berupa kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan,” tuturnya.

Sejauh ini pihaknya dalam memberikan pemahaman tentang bahaya kebakaran dan bagaiamana cara penanggulangan kebakaran, Satpol PP dan PMK Tarakan setiap tahunnya menjalankan program rutin yakni PMK Go To School dan PMK Go To Public.

“Dalam program ini kita memberikan pemahaman kepada pelajar serta masyarakat apa bahaya dari kebakaran dan bagaiamana cara menanggulanginya, serta kita ingin menyadarkan masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan baru dengan cara dibakar,” ucapnya.

Dirinya berharap tidak hanya PMK saja yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya dari kebakaran, tapi ada peranan dari instansi terkait seperti kecamatan, keluarahan bahkan ketua RT juga bisa berperan langsung mengedukasi bahaya dari kebakaran.

“Kalau bisa semua pihak juga berperan, mengingat tidak bisa PMK saja yang melakukan pencegahan kebakaran, khususnya karhutla,” ujarnya. (jnr/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X