Bermodal Rp 4 juta, Mampu Raih Omzet Ratusan Juta Sebulan

- Kamis, 16 Januari 2020 | 14:40 WIB
Founder Project Salfa, Fatmawati (25) menggandeng Fitriani (28) berbisnis toko hadiah.
Founder Project Salfa, Fatmawati (25) menggandeng Fitriani (28) berbisnis toko hadiah.

Founder Project Salfa, Fatmawati (25) menggandeng Fitriani (28) berbisnis toko hadiah, untuk wisuda. Masih dalam garis keluarga, di dalam silsilah keluarganya, Fitriani ini merupakan bibi dari Fatmawati. Namun kenyataannya, kedua wanita berhijab ini mampu membangun relasi bisnis yang terbilang sukses.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

MENJADI pengusaha sukses, ternyata tidak melulu harus dimulai dengan modal yang besar. Namun ide, usaha dan tekad mampu membawa bisnis yang dibangun berkembang. Seperti kisah dua wanita, yang menekuni bisnis kekinian.

Mencari uang tambahan dari kreativitasnya, Fatmawati awalnya membuat buket bunga semasa kuliah dahulu. Pertengahan 2015 lalu. Tidak terlintas di benak pikirannya untuk menekuni bakatnya itu. Justru masukan positif datang dari rekannya.

“Jadi pas buat, teman-teman bilang bagus, kenapa enggak dijual? Jadi dari situ saya mulai jualan. Buat craft pas mahasiswa, karena kan butuh uang,” kata Fatmawati.

Hobi membuat kerajinan tangan, nampaknya menjadi modal untuk membuka usaha. Menurutnya, gift shop ini merupakan bisnis yang cocok untuk ditekuni dirinya. Konon bisnis ini menjanjikan hasil yang maksimal.

“Dan menurut penelitian, bisnis yang menjanjikan di beberapa tahun ke depan, ya ini, kreativitas,” tutur Fitriani menimpali.

Mulai fokus membuat buket, Fatmawati pun memilih mengundurkan dari pekerjaannya sebagai tenaga administrasi di sebuah perusahaan. Dia pun mengajak Fitriani untuk membangun bisnis ini bersama.

“Karena keteteran, fokus buat buket jadi resign. Karena tante kerja di GTM (Fitriani). Karena kita keluarga dan pengin punya gift shop, daripada ribet jadi saya ajak kerja sama. Jadi kita buka toko di GTM. Kita sewa,” lanjut Fatmawati.

Per Februari 2018, keduanya ini membuka toko di lantai dasar Grand Tarakan Mall (GTM). Bermodalkan Rp 4 juta, itu pun masing-masing menanggung Rp 2 juta per orang. Empat bulan pertama, tidak ada sistem membagi hasil. Tapi keuntungan yang didapat, diputar lagi. Istilahnya putar modal.

Terbilang baru, saat itu masih sepi peminat. Tapi tidak ada niat menutup toko. Justru merasa tertantang untuk mengembangkan dan mengenalkan produk kekinian ini di Tarakan.

Dengan kekuatan teknologi, dimanfaatkan pula untuk memasarkan produknya. Ya, menyasar kaum milenial, juga yang akan wisuda. Mereka juga memanfaatkan hasil lekukan tangannya ini, sebagai hadiah saat menghadiri acara keluarga. Harap-harap, dapat mengubah sudut pandang orang terdekat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X