Rian Nyaris Tewas Disengat Kabel Listrik

- Selasa, 14 Januari 2020 | 09:58 WIB
DIRAWAT INTENSIF: Rian Jemmi masih dirawat di Puskesmas Long Bawan, pasca tersengat arus listrik dari kabel telanjang di tiang listrik milik PLN Rayon Nunukan, Senin (13/1).
DIRAWAT INTENSIF: Rian Jemmi masih dirawat di Puskesmas Long Bawan, pasca tersengat arus listrik dari kabel telanjang di tiang listrik milik PLN Rayon Nunukan, Senin (13/1).

NUNUKAN – Bocah bernama Rian Jimmi, warga Desa Long Katung Kecamatan Krayan, nyaris tewas akibat tersengat arus listrik kabel telanjang bertegangan tinggi dari tiang listrik milik PT. PLN Rayon Nunukan.

Kejadian itu menimpa Rian di daerah perkebunan milik orang tuanya sekira pukul 16.00 Wita, Minggu (13/1) kemarin. Meski selamat, Rian mengalami banyak luka bakar di sejumlah tubuhnya.

Ketua Lembaga Adat Krayan, Aprem mengatakan, pasca kejadian Rian langsung dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Long Bawan untuk perawatan intensif. Rian diketahui mengalami luka sengatan pada 4 bagian tubuhnya dengan keadaan kulit mengelupas.

“Ya, langsung dibawa ke puskesmas. Sempat dibawa pulang orang tuanya setelah dirawat, tapi malamnya dia dikembalikan ke puskesmas. Hingga sekarang, anak itu masih dirawat intensif di puskesmas,” Ujar Aprem kepada pewarta harian ini.

Dijelaskan Aprem, kronologis kejadian tersengatnya Rian pada tiang listrik, di saat Rian ikut berkebun dengan orang tuanya. Kebun orang tua Rian, berada di tengah jalan antara Desa Kampung Baru dan Desa Pa Bedung. Saat berada di kebun, Rian bermain di pinggir jalan dengan temannya.

“Nah, saat bermain inilah anak itu terpeleset dan terkena kabel listrik telanjang yang sudah nyaris menyentuh tanah. Memang tiang listriknya ini mau roboh sudah, kabelnya saja sudah hampir kena jalan, seharusnya itu kan diperbaiki,” ungkap Aprem.

Aprem pun meminta pihak PLN bertanggung jawab atas kecelakaan anak tersebut. Sebab, akibat tiang listrik yang tidak diperhatikan, sehingga kabel pun sudah hampir menyentuh tanah. “Ya, kita sampaikan permintaan keluarga untuk ada pertanggungjawaban dari pihak PLN, untung saja anak tersebut terselamatkan,” beber Aprem.

Sementara itu, Manager PT. PLN Rayon Nunukan Rachmad Adi Widodo saat dikonfirmasi media ini, belum bisa berkomentar banyak. Sebab, pihaknya juga baru mengetahui informasi tersebut pada Senin (13/1) kemarin.

“Ya, kami juga baru dapatkan informasinya, kami belum bisa menjelaskan apa-apa, namun kita akan langsung koordinasi dengan teman-teman (rekan, kerja, Red.) di Krayan untuk mengetahui kondisi sebenarnya atau kronologisnya seperti apa,” kata Rachmad saat dikonfirmasi.

Sementara terkait tuntutan keluarga, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan investigasi, kebenaran hal tersebut. Jika terjadi kecelakaan, apa penyebabnya dan kenapa kecelakaan tersebut bisa terjadi.

“Yang jelas, kami juga tentunya akan komunikasi dengan pihak keluarga, istilahnya mencari tahu apa sih yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut. Kita cari akar permasalahannya dulu begitu. Nanti informasi terbarunya akan kami infokan kembali,” pungkas Rachmad berjanji. (raw/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X