Awalnya Hobi, Berujung Jadi Penulis

- Sabtu, 11 Januari 2020 | 11:54 WIB
Satriyanti
Satriyanti

Sambil menyelam minum air. Mungkin itu lah peribahasa yang cocok untuk Satriyanti. Berawal dari hobi, alumni Universitas Borneo Tarakan (UBT), angkatan 2012 lalu itu berhasil menerbitkan buku perdananya dengan judul sampul Taman Berlabuh.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

INGIN menerbitkan buku sebenarnya menggebu-gebu dalam benak pikirannya sejak 2018. Namun berbagai faktor yang menghampiri, niatnya itu pun baru terwujud di 2019 lalu. “Sebenarnya saat kuliah, sudah ditawarkan sama Pak Tobroni, dosen saya di UBT. Tapi itulah, rasa malas dan kesibukan, jadi baru bisa terealisasi tahun lalu,” tuturnya mengawali cerita kepada Radar Tarakan, Jumat (10/1).

Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Wanita kelahiran Pulau Bunyu, 21 Mei 1994 ini harus berperang dengan rasa malas. Belum lagi disibukkan dengan kegiatan lainnya, juga seorang tenaga didik di MTs Al Khairaat. Yang akhirnya berhasil menerbitkan sebanyak 350 buku.

Tulisan-tulisannya ini tentang kisah asmara. Ya, insan manusia rasanya enjoy membaca kisah asmara. Paling tidak bisa bernostalgia, atau senyum-senyum sembari mengenang indahnya saat jatuh cinta, bahkan galaunya saat putus cinta. Tentang patah hati, cinta dan rindu, tertuang dalam buku ini.

Selain dari pengalamannya, kisah ini juga hasil curhatan rekannya. Menjadi pendengar, sekaligus berperan sebagai pengganti, yang harus merasakan saat berada di posisi kisah itu. “Ketika saya menulis, sambil merasakan. Saya menjadi dia, jadi tulisan itu mengalir begitu saja,” lanjut wanita berusia 25 tahun ini.

Dengan 33 sub judul di dalamnya, buku perdananya ini sudah tersebar di Tanjung Selor, Tarakan. Tidak hanya seputaran Kalimantan Utara. Adapula yang mengadopsinya hingga ke Berau, Balikpapan, Samarinda, Makassar dan Jakarta.

“Awalnya saya tulis puisi, mau buat novel juga. Tapi kalau saya lihat, minat baca warga Tarakan agak rendah. Jadi saya buat sajak, lebih bercerita,” lanjutnya.

Sebenarnya dia bermaksud ingin membukukan tulisannya ini, untuk dikoleksi secara pribadi. Di masa depan, juga dapat mengenang hasil karyanya ini. Atau kembali membaca tulisan-tulisannya. Menjadi seorang penulis pun tidak terlintas di benak pikirannya. Sebatas hobi, yang mencoba menoreh kisah-kisahnya.

Namun, berkat dukungan dari teman dekatnya pun, mencoba memasarkan melalui media sosial. Tak disangka, melihat cover buku dengan judul Taman Berlabuh, rupanya banyak peminatnya.

“Padahal niat bukukan, supaya bisa kenang tulisan-tulisan saya. Karena pernah kejadian, 2016 laptop hilang, belum sempat dibukukan, sudah hilang. Saya juga dapat dukungan dari Yulianti, teman saya. Dia yang kasih support ketika saya malas menulis. Dia juga berbagi pengalaman, dan dia juga yang bantuk pasarkan tulisan saya,” kata wanita yang akrab disapa Tri.

Dia tidak menargetkan harus menyelesaikan satu sub judul, dalam hitungan hari, minggu. Apalagi puitis, yang katanya tergantung mood. Bahkan butuh sebulan untuk menyelesaikan satu kisah. Dalam menyelesaikan tulisannya ini pun tidak lepas dari saran-saran orang terdekatnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X