Tim SAR Hentikan Pencarian Mansyah

- Kamis, 9 Januari 2020 | 16:14 WIB
PENCARIAN DIHENTIKAN: Sejumlah warga desa turut membantu Tim SAR melakukan pencarian Mansyah, yang diduga hilang karena diserang buaya di sungai Desa Tepian, Sembakung.
PENCARIAN DIHENTIKAN: Sejumlah warga desa turut membantu Tim SAR melakukan pencarian Mansyah, yang diduga hilang karena diserang buaya di sungai Desa Tepian, Sembakung.

NUNUKAN – Dihari ke-7, Selasa (7/1) merupakan hari pencarian terakhir Mansyah, warga Desa Tepian, Kecamatan Sembakung yang hilang diduga karena diserang buaya di Sungai Desa Tepian, Rabu (1/1) lalu.

 Tim SAR gabungan untuk sementara menghentikan pencarian korban lantaran batas waktu pencarian telah terpenuhi.

Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Hasan mengatakan, pencarian maksimal selama 7 hari. Pencarian Mansyah sepekan telah dilakukan baik tim SAR gabungan, namun tanda-tanda keberadaan korban belum juga ditemukan, pencarian pun terpaksa harus ditutup.

 “Ya, sejauh ini dari pencarian full time selama sepekan yang kita lakukan, belum ada tanda-tanda keberadaan korban. Operasi pun kami tutup. Dengan begitu, tidak ada lagi kegiatan operasi pencarian korban,” ungkap Hasan.

Meski pihaknya tetap melakukan pemantauan di sekitar Desa Tepian. Ini dilakukan tidak menutup kemungkinan kembali menerima informasi adanya tanda-tanda atau keberadaan korban. “Koordinasi tetap kita lakukan dengan pihak terkait maupun masyarakat setempat. Sewaktu-waktu ada informasi keberadaan korban, tim SAR gabungan akan langsung bergerak cepat untuk lakukan evakuasi,” tambah Hasan.

Terkait informasi warga sekitar yang menduga korban dimangsa buaya, pihaknya belum bisa memastikan kabar tersebut.

“Kecurigaan tersebut memang ada, tapi kami tidak bisa pastikan, apalagi tidak ada yang melihat langsung korban ini diterkam buaya. Namun kebanyakan kasus memang demikian, tapi kita berharap, suatu saat ada tanda-tanda korban,” beber Hasan.

Korban sendiri diketahui sudah tidak ada di atas perahunya saat nelayan lain melintas di daerah korban memasang pukat. Saat itu, nelayan sekitar hanya menemukan perahu korban beserta alat untuk menangkap ikan. Dari keterangan keluarga, korban memukat sendirian. Saat itu korban sedang melakukan kegiatan merambat atau memasang pukat udang sungai.

Kejadian orang hilang saat memukat, memang sudah sering terjadi di daerah Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Sebuku. Dari data BPDB Nunukan, sejak 2015 hingga 2019, ada 8 kasus serangan buaya. Dua korban di antaranya selamat, 5 orang hilang, dan 1 ditemukan meninggal dunia. (raw/ana)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X