MALINAU – Aksi mogok jalan massal speedboat reguler sempat membawa dampak bagi penumpang dari Malinau yang ingin ke Tarakan maupun dari Tarakan ke Malinau. Namun, usai ada kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan para pengusaha yang dimediasi oleh DPRD Kaltara, layanan speedboat berangsur normal.
“Hari ini ada empat yang terjadwal berangkat. Pagi tadi ada pukul 8.30, kemudian pukul 12.30, 13.00 dan 14.00,” ujar Apui, petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Malinau yang bertugas di pelabuhan kepada Radar Tarakan.
Saat ditanya kenapa hanya empat speedboat yang melayani ke Tarakan, ia menjelaskan bahwa kemungkinan karena speedboat yang melayani masih banyak berada di Tarakan. Dari pantauan Radar Tarakan, ada beberapa speedboat reguler dari Tarakan juga sudah melayani dan tiba di Malinau kemarin.
Sementara itu, speedboat kecil yang beberapa hari ini melayani penumpang, juga masih bersandar di Pelabuhan Speedboat Malinau. Mereka juga masih melayani penumpang yang sudah tidak mendapat tiket. “Kami speedboat tambahan. Hari ini kami tetap berangkat ke Tarakan,” ujar Mahmud, nakhoda speedboat berukuran kecil berkapasitas 22 penumpang.
Diceritakannya, selama tiga hari aksi mogok jalan speedboat reguler, ia melayani penumpang yang menuju ke Tarakan dan ke Malinau pulang-pergi (PP). Ia berangkat pagi ke Tarakan dan pulang sore ke Malinau. “Selama tiga hari kemarin penuh terus,” ungkapnya.
Ditanya masalah harga tiket, pria yang mengaku sudah sejak tahun 1980-an jadi nakhoda speedboat itu, menegaskan bahwa harga tiket sama dengan speedboat reguler. Yaitu Rp 250 ribu per sekali berangkat, baik ke Tarakan atau kembali ke Malinau. “Kalau ke Tarakan kurang lebih 2,5-3 jam. Dan butuh bahan bakar premium sebanyak 435 liter kalau PP Malinau-Tarakan,” jelas Mahmud. (ags/ash)
