Kaltara Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

- Rabu, 8 Januari 2020 | 15:24 WIB
CUACA EKSTRIM: UPP tidak memberikan rekomendasi pelayaran jika terjadi gelombang tinggi.
CUACA EKSTRIM: UPP tidak memberikan rekomendasi pelayaran jika terjadi gelombang tinggi.

TANJUNG SELOR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tanjung Harapan kembali mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem hujan lebat di sebagian wilayah Indonesia. Khususnya di Kalimantan Utara (Kaltara).

Kepala BMKG Kelas III Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, potensi hujan dengan intensitas hujan lebat masih akan terjadi di wilayah Indonesia. Sebab, berdasarkan analisis dinamika atmosfer menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat. “Hujan lebat ini berpotensi terjadi hampir di semua provinsi, khususnya di Kaltara,” ungkap Sulam kepada Radar Kaltara, Selasa (7/1).

Hujan lebat, sambung Sulam, disebabkan berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS). Sehingga mengakibatkan peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

“Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) juga dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator,” sebutnya.

Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan. Kondisi itu dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia. “Intenstias hujan lebat ini diperkirakan akan berlangsung mulai 5-12 Januari 2019,” bebernya.

Selain potensi hujan lebat, ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2.5 meter juga perlu diwaspadai. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir dan tanah longsor. “Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir juga diimbau agar selalu waspada,” sebutnya.

Sementara, Kepala Pos Pelabuhan Kayan II Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tanjung Selor, Mulyono mengatakan, untuk gelombang tinggi, pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, baik itu BMKG maupun Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan.

“Sejauh ini masih aman untuk pelayaran, kalaupun ada gelombang tinggi tentu kami tidak akan memberikan rekomendasi speedboat untuk berlayar, yang pasti kami akan tetap memantau kondisi di lapangan,” singkatnya. (*/jai/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X