MALINAU – Usai melakukan pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau, Senin (6/1), Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si langsung mengumpulkan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat di Ruang Rapat Intulun, Kantor Bupati Malinau.
Para pejabat tersebut dikumpulkan Bupati di Ruang Tebengang, Kantor Bupati Malinau bersama Wakil Bupati Malinau Topan Amrullah, S.Pd, M.Si. Sekretaris Daerah (Sekda), para Asisten dan Staf Ahli Bupati Malinau. “Saya kira satu hal yang wajar bahkan harus ya seorang pemimpin itu harus selalu memberi sebuah motivasi semangat dan dorongan serta ajakan dan terlebih dari itu mengingatkan kepada seluruh pejabat bahwa ada tanggung jawab kita,” kata Yansen TP saat diwawancara alasan mengumpulkan para pejabat usai acara pelantikan.
Dikatakan, rentang kerja pemerintahan yaitu hari, minggu, bulan dan tahun. Dan satu tahun yaitu tahun 2019 sudah dilewati dan saat ini memasuki tahun baru di suatu masa tanggung jawab Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.
“Sebagai mana yang kita ketahui, APBD itu kan memiliki tiga makna manajemen, manajemen pembangunan, pemerintahan dan pelayanan publik. Nah bagaimana APBD itu betul-betul mempresentasikan upaya dalam rangka menangani persoalan-persoalan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,” urainya.
Di situlah, menurutnya pejabat itu harus diingatkan bahwa mereka harus betul-betul serius. Sebab, banyak hal yang harus disadarkan bahwa dinamika pemerintah dan masyarakat itu juga selalu terjadi. Di mana nuansa semangat pemerintahan itu dipengaruhi oleh semangat lingkungan. Lingkungan internal maupun lingkungan global dan regional.
“Jadi, pemerintahan yang baik itu harus selalu mengikuti perkembangan itu. Kalau tahun 2019 kita melihatkan dinamika pemerintahan itu didorong bagaimana maksimalisasi pengelolaan keuangan daerah itu sesuai dengan aturan,” kata Bupati.
Kemudian di tahun 2020 ini, sebutnya, ada sebuah semangat dengan adanya semangat pemerintahan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo periode kedua, di mana ada beberapa perubahan, khususnya instrumen pemerintah. Seperti menyangkut masalah kelembagaan. Sebab dalam institusi kelembagaan ada perubahan, seperti nomenklatur dan juga implementasi aturan-aturan hukum yang risikonya terjadi perubahan.
Misalnya seperti pengawas internal dengan eksternal itu harus ada komunikasi dulu, dengan serta merta itu banyak hal yang berubah. Tujuannya tidak lain membangun dinamika yang positif terus berkembang. “Tidak kalah pentingnya bahwa pembangunan itu harus meningkat. Untuk dipahami bahwa Malinau inikan membangun dengan ada satu orientasi yang jelas. Bukan sekadar pemerintahan berjalan karena ada tanggung jawab satu tahun, tidak. Tapi ada orientasi dalam rangka mengubah dan membentuk perilaku masyarakat,” tegasnya.
“Nah ini yang tadi saya tekankan supaya tahun 2020 ini pejabat ini harus betul-betul harus fokus,” tambahnya. (ags/fly)